RI Masuk 92% Negara di Dunia yang Ekonominya Krisis Terdampak Corona
Jum'at, 25 September 2020 - 13:18 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan, Indonesia termasuk diantara 92% negara di seluruh dunia yang perekonomiannya akan mengalami krisis akibat terdampak pandemi Covid-19. Data itu didasarkan proyeksi dari Bank Dunia (World Bank).
(Baca Juga: Kemenkeu: Indonesia Sudah Resesi!) "Bank Dunia untuk 2020 sudah menghitung, lebih dari 92% negara akan krisis, negatif pertumbuhannya. Poinnya, ini sesuatu yang sangat berat dan melanda seluruh dunia," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam diskusi secara virtual, Jumat (25/9/2020).
Febrio juga mengatakan, Kemenkeu memproyeksi perekonomian Indonesia di kuartal III akan minus 2,9% hingga 1%. Setelah mencatatkan kontraksi sebesar 5,32% di kuartal kedua, hal itu berarti Indonesia sudah mengalami resesi ekonomi.
Namun, sambung Febrio, berdasarkan perkiraan Bank Dunia, Indonesia termasuk yang krisisnya relatif ringan. "Mungkin too early kalau Indonesia (disebut) relatif efektif menangani dampak Covid terhadap perekonomian. Kita tidak tahu, dan kita salah satu negara berpenduduk besar juga," ujarnya.
(Baca Juga: Resesi Datang, Siap-siap Gelombang PHK Bisa Menjulang)
Dia menambahkan, perekonomian Indonesia memang sudah mulai bergerak kembali. Pergerakan itu terlihat dari realisasi purchasing manufacture index (PMI) yang sudah cukup membaik serta data penjualan ritel yang relatif baik.
"Program-program ke depan terus fine tuning sesuai hasil pantauan di lapangan. Untuk itu pemulihan dan program PEN (pemulihan ekonomi nasional) perlu dijalankan dengan tepat," pungkasnya.
(Baca Juga: Kemenkeu: Indonesia Sudah Resesi!) "Bank Dunia untuk 2020 sudah menghitung, lebih dari 92% negara akan krisis, negatif pertumbuhannya. Poinnya, ini sesuatu yang sangat berat dan melanda seluruh dunia," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam diskusi secara virtual, Jumat (25/9/2020).
Febrio juga mengatakan, Kemenkeu memproyeksi perekonomian Indonesia di kuartal III akan minus 2,9% hingga 1%. Setelah mencatatkan kontraksi sebesar 5,32% di kuartal kedua, hal itu berarti Indonesia sudah mengalami resesi ekonomi.
Namun, sambung Febrio, berdasarkan perkiraan Bank Dunia, Indonesia termasuk yang krisisnya relatif ringan. "Mungkin too early kalau Indonesia (disebut) relatif efektif menangani dampak Covid terhadap perekonomian. Kita tidak tahu, dan kita salah satu negara berpenduduk besar juga," ujarnya.
(Baca Juga: Resesi Datang, Siap-siap Gelombang PHK Bisa Menjulang)
Dia menambahkan, perekonomian Indonesia memang sudah mulai bergerak kembali. Pergerakan itu terlihat dari realisasi purchasing manufacture index (PMI) yang sudah cukup membaik serta data penjualan ritel yang relatif baik.
"Program-program ke depan terus fine tuning sesuai hasil pantauan di lapangan. Untuk itu pemulihan dan program PEN (pemulihan ekonomi nasional) perlu dijalankan dengan tepat," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda