Utang China Tembus Rp39.000 Triliun, 5 Kali Lipat dari Indonesia

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 07:26 WIB
loading...
Utang China Tembus Rp39.000...
Bendera Indonesia dan China dikibarkan bersama di sekitar Balai Besar Rakyat di Beijing. FOTO/AP Photo
A A A
JAKARTA - Perbandingan utang antara negara adidaya seperti China dengan negara berkembang seperti Indonesia memiliki ukuran yang berbeda dengan konsekuensi yang beragam bagi masing-masing negara.

China, sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, memiliki total utang yang sangat besar. Namun, perlu diingat bahwa ukuran ekonomi China juga sangat besar sehingga rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mereka relatif lebih terkendali dibandingkan Indonesia.



Utang China sebagian besar digunakan mendanai proyek-proyek infrastruktur besar-besaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sementara, utang Indonesia digunakan berbagai keperluan mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pembiayaan defisit anggaran.

Berdasarkan laporan State Administration of Foreign Exchange China pada akhir Maret 2024, utang luar negeri China mencapai RMB17,827 triliun atau setara Rp39.000 triliun. Terdiri dari utang jangka pendek dan jangka panjang. Utang jangka pendek mencapai RMB10007,4 miliar sedangkan utang jangka panjang mencapai RMB7819,7 miliar.

Utang China juga dibagi berdasarkan sektor institusional terdiri dari utang pemerintah pusat mencapai RMB830,6 miliar. Utang bank mencapai RMB7747,2 miliar. Utang sektor lainnya mencapai RMB6214,6 miliar. Pada 2023, rasio utang Pemerintah China terhadap PDB mencapai 83,60%, yang merupakan rekor tertinggi sejak 1997.

Pada 2022 utang Pemerintah China mencapai 77% dari PDB. Beberapa ahli khawatir bahwa utang China telah melonjak dengan kecepatan yang dapat menyebabkan krisis keuangan dan kemerosotan ekonomi.



Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, utang Indonesia mencapai sebesar Rp8.461,93 triliun per akhir Agustus 2024. Sesuai porsinya sebesar 88,07% atau Rp7.452,56 triliun utang berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) dan sebesar 11,93% atau Rp1.009,37 triliun berasal dari pinjaman. Pinjaman luar negeri itu terdiri dari bilateral sebesar Rp264,05 triliun, multilateral Rp578,76 triliun dan commercial banks sebesar Rp126,94 triliun.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1340 seconds (0.1#10.140)