Ekonomi Kreatif dan Digital Jadi Penggerak Ekonomi Berbasis Inovasi
Rabu, 30 September 2020 - 08:30 WIB
ICONETSI 2020 sendiri bermitra dengan Central Michigan University USA, Nihon University Jepang, Universiti Malaysia Pahang Malaysia, BKSTI (Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri) Indonesia, Indonesia Association for Pattern Recognition dan Universitas Sebelas Maret Surakarta Indonesia.
Sebanyak 125 makalah ilmiah dari Jerman, Jepang, Taiwan, Singapura, Mesir dan Indonesia diterima panitia dan setelah diseleksi tim ada 76 makalah berkualitas yang akan dipresentasikan di konferensi internasional ini.
Sementara itu, Rektor Swiss German University (SGU), Dr. rer. nat. Filiana Santoso dalam sambutannya menjelaskan sejak didirikan 20 tahun lalu, SGU mengedepankan mutu dan kualitas pendidikan, salah satunya dengan menghadirkan konferensi internasional ini bagi para peneliti, praktisi dan pemerintah untuk mempresentasikan dan berdiskusi terkait bidang penelitiannya.
"Konferensi ini bertujuan agar para ilmuwan, insinyur dan peneliti industri bersama-sama bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dan hasil riset tentang berbagai aspek terkait teknik, ilmu pengetahuan dan riset sosial secara virtual," ungkapnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Marketing Communication dari Swiss German University (SGU), Donny Muchelly, mengatakan, Acara ini diharapkan dapat menjadi sebuah event yang memberikan nilai tambah dalam menghadapi tatanan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 dan tuntutan akan adanya era Revolusi Industri 4.0.
"Pemanfaatan akan Teknologi Informasi dan Komunikasi, dapat membantu masyarakat dapat memanfaatan inovasi dan teknologi secara tepat. Tahap transformasi berarti penggunaan inheren digital memungkinkan jenis baru dari inovasi dan kreativitas dalam domain tertentu, bukan hanya meningkatkan dan mendukung metode tradisional," pungkasnya.
Sebanyak 125 makalah ilmiah dari Jerman, Jepang, Taiwan, Singapura, Mesir dan Indonesia diterima panitia dan setelah diseleksi tim ada 76 makalah berkualitas yang akan dipresentasikan di konferensi internasional ini.
Sementara itu, Rektor Swiss German University (SGU), Dr. rer. nat. Filiana Santoso dalam sambutannya menjelaskan sejak didirikan 20 tahun lalu, SGU mengedepankan mutu dan kualitas pendidikan, salah satunya dengan menghadirkan konferensi internasional ini bagi para peneliti, praktisi dan pemerintah untuk mempresentasikan dan berdiskusi terkait bidang penelitiannya.
"Konferensi ini bertujuan agar para ilmuwan, insinyur dan peneliti industri bersama-sama bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dan hasil riset tentang berbagai aspek terkait teknik, ilmu pengetahuan dan riset sosial secara virtual," ungkapnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Marketing Communication dari Swiss German University (SGU), Donny Muchelly, mengatakan, Acara ini diharapkan dapat menjadi sebuah event yang memberikan nilai tambah dalam menghadapi tatanan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 dan tuntutan akan adanya era Revolusi Industri 4.0.
"Pemanfaatan akan Teknologi Informasi dan Komunikasi, dapat membantu masyarakat dapat memanfaatan inovasi dan teknologi secara tepat. Tahap transformasi berarti penggunaan inheren digital memungkinkan jenis baru dari inovasi dan kreativitas dalam domain tertentu, bukan hanya meningkatkan dan mendukung metode tradisional," pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda