Pantau Ya!, Suku Bunga Kredit Bank Terus Turun Meski Perlahan

Rabu, 30 September 2020 - 10:52 WIB
Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga kredit dan simpanan pada Agustus 2020 juga mengalami penurunan seiring dengan penurunan suku bunga acuan. Foto/Dok
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga kredit dan simpanan pada Agustus 2020 juga mengalami penurunan seiring dengan penurunan suku bunga acuan. Dimana Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan BI-7DRR sebanyak 4 kali (100 bps) pada tahun 2020.

"Suku bunga kredit tercatat sebesar 9,89% atau turun 3 basis poin dibandingkan 9,92% pada bulan sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako di Jakarta, Rabu (30/9/2020).

(Baca Juga: Bunga Acuan Ditahan, Bos BI Optimistis Bunga Bank Turun )

Penurunan suku bunga acuan ini berefek pada penurunan suku bunga pasar uang sebesar 2,5% (253 bps), dan bunga deposito di perbankan sebesar 1,3% (134 bps). Namun, penurunan suku bunga kredit perbankan cenderung lebih lambat.

Dia melanjutkan demikian juga rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka yang mengalami penurunan pada hampir seluruh jenis tenornya. Sedangkan, suku bunga simpanan berjangka tenor 24 bulan meningkat dari 7,19% menjadi 7,20%



"Suku bunga sinpanan berjangka yang mengalami penurunan pada hampir seluruh jenis tenornya. Rinciannya suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan serta 12 menurun," katanya.

(Baca Juga: Suku Bunga Ditahan, Ekonom: Kurang Maksimal untuk Pulihkan Sektor Riil )

Onny menuturkan, keputusan ini tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian, termasuk hanya berlaku bagi bank-bank yang mempunyai rasio NPL di bawah 5%.

"Bank Indonesia tetap menempuh kebijakan makroprudensial akomodatif sejalan bauran kebijakan yang ditempuh sebelumnya serta bauran kebijakan nasional, termasuk berbagai upaya untuk memitigasi risiko di sektor keuangan akibat penyebaran pandemi Covid-19," jelasnya

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, lambatnya penurunan suku bunga kredit di perbankan disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut dia, hal itu berkaitan dengan risiko penyaluran kredit di tengah pandemi dan keperluan bank untuk membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

"Kalau suku bunga dana turun, likuiditas berlebih, kok suku bunga kredit belum turun cepat? Tentu saja ini berkaitan dengan risiko kredit dan keperluan perbankan melakukan pencadangan. Itu yang barangkali penurunan suku bunga kredit tidak lebih cepat," kata Perry dalam dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (28/9).
(akr)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More