Bunga Acuan Ditahan, Bos BI Optimistis Bunga Bank Turun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan terus menempuh langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional . BI juga mencermati dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap prospek perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, longgarnya likuiditas serta penurunan suku bunga kebijakan (BI7DRR) berkontribusi menurunkan suku bunga kredit perbankan. ( Baca juga:Siapkan Hotel untuk Isolasi Pasien OTG Covid-19, Kemenparekraf Fokus ke 5 Daerah )
"Bunga deposito pada Agustus 2020 menjadi 5,49% dari sebelumnya 5,63%. Lalu bunga kredit modal kerja pada Agustus 2020 9,44% dari sebelumnya 9,47%," ujar Perry dalam video virtual, Kamis (17/9/2020).
Dia melanjutkan akan terus melakukan koordinasi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Kita mempercepat pemulihan ekonomi nasional," imbuhnya. ( Baca juga:Oxfam: Separuh Vaksin Covid-19 Dunia Sudah Dikuasai Negara-negara Kaya )
Dia menambahkan, ekspansi moneter Bank Indonesia yang sementara ini masih tertahan di perbankan diharapkan dapat lebih efektif mendorong pemulihan ekonomi nasional sejalan percepatan realisasi anggaran dan program restrukturisasi kredit perbankan.
"Bank Indonesia terus memperkuat sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, longgarnya likuiditas serta penurunan suku bunga kebijakan (BI7DRR) berkontribusi menurunkan suku bunga kredit perbankan. ( Baca juga:Siapkan Hotel untuk Isolasi Pasien OTG Covid-19, Kemenparekraf Fokus ke 5 Daerah )
"Bunga deposito pada Agustus 2020 menjadi 5,49% dari sebelumnya 5,63%. Lalu bunga kredit modal kerja pada Agustus 2020 9,44% dari sebelumnya 9,47%," ujar Perry dalam video virtual, Kamis (17/9/2020).
Dia melanjutkan akan terus melakukan koordinasi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Kita mempercepat pemulihan ekonomi nasional," imbuhnya. ( Baca juga:Oxfam: Separuh Vaksin Covid-19 Dunia Sudah Dikuasai Negara-negara Kaya )
Dia menambahkan, ekspansi moneter Bank Indonesia yang sementara ini masih tertahan di perbankan diharapkan dapat lebih efektif mendorong pemulihan ekonomi nasional sejalan percepatan realisasi anggaran dan program restrukturisasi kredit perbankan.
"Bank Indonesia terus memperkuat sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
(uka)