Nikmat, di Tengah Pandemi Industri Kopi Bisa Seruput Devisa USD211 Juta
Kamis, 01 Oktober 2020 - 18:52 WIB
JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengungkapkan bahwa kinerja sektor industri pengolahan kopi di tengah pandemi Covid-19 masih positif. Hal itu tercermin dari neraca perdagangan pada periode Januari-Juni 2020 yang mengalami surplus sebesar USD211,05 juta.
“Ini merupakan pencapaian yang cukup menggembirakan pada masa pandemi saat ini,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya pada International Coffee Day 2020 yang dilaksanakan secara virtual, Kamis (1/10/2020).
Menperin mengungkapkan, ekspor produk kopi olahan memberikan sumbangan pemasukan devisa pada tahun 2019 mencapai USD610,89 juta atau meningkat 5,33% dibanding tahun 2018. ( Baca juga:Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Ini Sejumlah Kebijakan OJK )
“Ekspor produk kopi olahan kita didominasi produk berbasis kopi instan, kopi instan, ekstrak, esens, dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan utama, seperti di ASEAN, China, dan Uni Emirat Arab,” sebutnya.
Lebih lanjut, indikasi geografis (IG) merupakan salah satu komponen penting untuk mendorong ekspor kopi melalui penguatan merek produk-produk khas sejumlah daerah di Indonesia. Saat ini, telah terdaftar 32 IG kopi di Indonesia. Kopi arabika Gayo, misalnya, merupakan kopi Indonesia pertama yang mendapat pengakuan IG dari Uni Eropa sejak tahun 2017.
Pada kesempatan ini, Menperin memberikan apresiasi kepada Provinsi Bengkulu yang terpilih sebagai penyelenggara peringatan Hari Kopi Internasional di Indonesia. ( Baca juga:Zidane: Apapun Bisa Terjadi Terkait Masa Depan Jovic di Madrid )
“Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah penghasil kopi utama dengan produksi biji kopi sebanyak 56,97 ribu ton pada tahun 2019. Dua sertifikasi IG telah didapatkan, yaitu Robusta Kepahiang dan Robusta Rejang Lebong,” ujarnya.
Agus berharap, pelaksanaan International Coffee Day 2020 menjadi media promosi kopi khas Indonesia. “Dengan ini, keunggulan dan brand kopi Indonesia dapat diketahui berbagai pihak dari dalam dan luar negeri, yang pada akhirnya dapat mendorong kemajuan industri, membangun ekosistem bisnis, serta destinasi wisata kopi nusantara,” tuturnya.
“Ini merupakan pencapaian yang cukup menggembirakan pada masa pandemi saat ini,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya pada International Coffee Day 2020 yang dilaksanakan secara virtual, Kamis (1/10/2020).
Menperin mengungkapkan, ekspor produk kopi olahan memberikan sumbangan pemasukan devisa pada tahun 2019 mencapai USD610,89 juta atau meningkat 5,33% dibanding tahun 2018. ( Baca juga:Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Ini Sejumlah Kebijakan OJK )
“Ekspor produk kopi olahan kita didominasi produk berbasis kopi instan, kopi instan, ekstrak, esens, dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan utama, seperti di ASEAN, China, dan Uni Emirat Arab,” sebutnya.
Lebih lanjut, indikasi geografis (IG) merupakan salah satu komponen penting untuk mendorong ekspor kopi melalui penguatan merek produk-produk khas sejumlah daerah di Indonesia. Saat ini, telah terdaftar 32 IG kopi di Indonesia. Kopi arabika Gayo, misalnya, merupakan kopi Indonesia pertama yang mendapat pengakuan IG dari Uni Eropa sejak tahun 2017.
Pada kesempatan ini, Menperin memberikan apresiasi kepada Provinsi Bengkulu yang terpilih sebagai penyelenggara peringatan Hari Kopi Internasional di Indonesia. ( Baca juga:Zidane: Apapun Bisa Terjadi Terkait Masa Depan Jovic di Madrid )
“Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah penghasil kopi utama dengan produksi biji kopi sebanyak 56,97 ribu ton pada tahun 2019. Dua sertifikasi IG telah didapatkan, yaitu Robusta Kepahiang dan Robusta Rejang Lebong,” ujarnya.
Agus berharap, pelaksanaan International Coffee Day 2020 menjadi media promosi kopi khas Indonesia. “Dengan ini, keunggulan dan brand kopi Indonesia dapat diketahui berbagai pihak dari dalam dan luar negeri, yang pada akhirnya dapat mendorong kemajuan industri, membangun ekosistem bisnis, serta destinasi wisata kopi nusantara,” tuturnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda