Kinerja Penguasa Pelabuhan Dihantam Gelombang Lockdown
Kamis, 01 Oktober 2020 - 22:56 WIB
JAKARTA - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) atau IPC Arif Suhartono mengungkapkan bahwa terjadinya penurunan kinerja di IPC disebabkan oleh aktivitas perdagangan yang menurun. Hal ini dikarenakan kebijakan lockdown di negara tujuan ekspor.
"Adanya kebijakan lockdown dan kebijakan PSBB di dalam negeri membuat aktivitas di peti kemas juga menurun, namun tidak terlalu dalam," kataya dalam Market Review IDX channel, Kamis (1/10/2020). ( Baca juga:Luhut Sebut Investasi dari Negara-Negara Islam Meningkat )
Ia menjelaskan, proporsi aktivitas peti kemas di Tanjung priok mencapai 7 juta TEUs (twenty feet equivalent unit, peti kemas ukuran 20 kaki). Hampir 70% dari jumlah tersebut melayani aktivitas perdagangan internasional.
"Jadi kami lebih banyak melayani aktivitas internasional, di mana banyak negara yang lockdown sehingga menyebabkan penurunan kinerja," terangnya.
Seperti diketahui, pada semester I 2020 kinerja Pelindo II turun sebesar 7%. Diprediksi sampai akhir tahun Pelindo II akan mengalami penurunan hingga 10%. ( Baca juga:Kronologi Pembakaran Kantor Disnaker dan Perusakan Kantor Bupati Keerom )
Ia menambahkan, agar tidak terjadi penurunan terlalu dalam, pihaknya akan melakukan cost efisiensi di berbagai sektor yang bisa ditekan pengeluarannya.
"Kita akan melakukan cost efisiensi agar bottom line kita terjaga," tandasnya.
"Adanya kebijakan lockdown dan kebijakan PSBB di dalam negeri membuat aktivitas di peti kemas juga menurun, namun tidak terlalu dalam," kataya dalam Market Review IDX channel, Kamis (1/10/2020). ( Baca juga:Luhut Sebut Investasi dari Negara-Negara Islam Meningkat )
Ia menjelaskan, proporsi aktivitas peti kemas di Tanjung priok mencapai 7 juta TEUs (twenty feet equivalent unit, peti kemas ukuran 20 kaki). Hampir 70% dari jumlah tersebut melayani aktivitas perdagangan internasional.
"Jadi kami lebih banyak melayani aktivitas internasional, di mana banyak negara yang lockdown sehingga menyebabkan penurunan kinerja," terangnya.
Seperti diketahui, pada semester I 2020 kinerja Pelindo II turun sebesar 7%. Diprediksi sampai akhir tahun Pelindo II akan mengalami penurunan hingga 10%. ( Baca juga:Kronologi Pembakaran Kantor Disnaker dan Perusakan Kantor Bupati Keerom )
Ia menambahkan, agar tidak terjadi penurunan terlalu dalam, pihaknya akan melakukan cost efisiensi di berbagai sektor yang bisa ditekan pengeluarannya.
"Kita akan melakukan cost efisiensi agar bottom line kita terjaga," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda