3 Bulan Berturut-turut Alami Deflasi, Ekonomi RI Terancam Depresi

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 09:02 WIB
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan dari 90 kota yang di survei Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 56 kota mengalami deflasi dan 34 kota mengalami inflasi. Inflasi kalender (Januari–September 2020) mencapai 0,89%, sementara inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 1,42%. (Baca juga: Penggunaan Masekr Kurangi Resiko Tertular Covid-19)

“Perkembangan harga harga komoditas ini menunjukkan adanya penurunan berdasarkan hasil pemantauan BPS deflasi 0,05%,” kata Suhariyanto di Jakarta, kemarin.

Dari 90 kota IHK, deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,92% dan terendah terjadi di Bukit Tinggi, Jember, Singkawang masing-masing sebesar 0,01%. Sementara itu inflasi tertinggi terjadi di Gunung Sitoli sebesar 1% dan terendah terjadi di Pontianak dan Pekanbaru 0,01%.

Suhariyanto mengatakan pada 1999 Indonesia juga pernah mengalami deflasi beruntun selama tujuh bulan. Hal ini karena ekonomi domestik juga tengah menghadapi tekanan akibat krisis keuangan. “Deflasi berturut-turut terjadi pada tahun 1999, pada waktu itu deflasi Maret–September 1999 itu deflasi berturut-turut selama tujuh bulan,” ujar Suhariyanto.

Dia melanjutkan inflasi inti yang paling menggambarkan daya beli masyarakat, juga mengalami perlambatan. Di September 2020, inflasi inti hanya 0,13% (mtm) dan sepanjang tahun ini hingga akhir bulan lalu hanya sebesar 1,46% (ytd). (Lihat videonya: Harga Tes Swab akan Segera Dievaluasi)

Secara tahunan, inflasi inti juga hanya 1,86%. (yoy) di September 2020. Menurut Suhariyanto, ini merupakan yang terendah sepanjang BPS melakukan penghitungan inflasi inti. “BPS dan BI menghitung inflasi inti pada 2004. Jadi itu pertama kali inflasi inti September 2020 terendah sejak 2004, sejak pertama kali inflasi inti,” sebutnya. (Rina Anggraeni/Kunthi Fahmar Sandy)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More