Likuiditas Terkendali, Waskita Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo
Senin, 05 Oktober 2020 - 12:43 WIB
JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah menyiapkan dana untuk penyelesaian kewajiban pembayaran pokok obligasi senilai Rp2,5 Triliun yang jatuh tempo pada 6 dan 16 Oktober 2020. Terdapat 2 seri Obligasi Waskita yang akan jatuh tempo pada bulan ini yaitu Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Seri A sebesar Rp1,37 Triliun yang akan jatuh tempo pada 6 Oktober 2020.
Obligasi tersebut memiliki tenor 3 Tahun dan tingkat bunga 8,00%. Lembaga pemeringkat efek, Fitch Ratings menyematkan peringkat “B- (idn)” untuk obligasi tersebut. Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 senilai Rp1,15 Triliun dengan tenor 5 tahun dan kupon 11,10% juga akan jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 2020.
(Baca Juga: Waskita Garap Proyek Infrastruktur Pengairan Senilai Rp1,08 Triliun )
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat “id BBB+” untuk obligasi ini. Senior Vice President Corporate Secretary Waskita, Ratna Ningrum menjelaskan, bahwa dana pelunasan pokok obligasi telah siap. Dana bersumber dari kas internal dan fasilitas perbankan Perusahaan.
Ratna menegaskan, bahwa pembayaran obligasi jatuh tempo ini merupakan komitmen Waskita dan bagian dari strategi penyediaan likuiditas yang telah direncanakan. “Pelunasan ini menegaskan kemampuan kas Waskita untuk membiayai operasional dan pelunasan kewajiban kreditur tetap dapat dipenuhi", kata Ratna.
Seperti diketahui, pada 19 Agustus 2020 Fitch Ratings menurunkan Peringkat Nasional Jangka Panjang Waskita dari semula “BBB+ (idn)” menjadi “B (idn)”. Penurunan peringkat tersebut lebih disebabkan adanya sentimen negatif Fitch atas risiko likuiditas dan minimnya dukungan lembaga keuangan dan Pemerintah di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Kami berharap pelunasan ini menjadi bukti komitmen kami sekaligus sebagai katalis perbaikan peringkat kredit Waskita Karya", tambah Ratna.
(Baca Juga: Aplikasi WIDE Bikin Proses Bisnis Waskita Jadi Lebih Efisien )
Sebelumnya, Waskita menyatakan akan terus meningkatkan kemampuan likuiditas melalui percepatan penerimaan piutang termin proyek konstruksi, baik yang dikerjakan dengan skema pembayaran turnkey atau progress payment. Per 31 Agustus 2020, Waskita telah menerima pembayaran proyek turnkey sebesar Rp7 Triliun dan skema progress payment sebesar Rp6,5 Triliun.
Selain itu, guna mempertahankan kinerja, Waskita juga terus berupaya mengejar target perolehan Nilai Kontrak Baru dengan target sebesar Rp27 Triliun di 2020. Sampai dengan Triwulan III 2020, Waskita telah mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp11,7 Triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari proyek infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, dan irigasi.
Obligasi tersebut memiliki tenor 3 Tahun dan tingkat bunga 8,00%. Lembaga pemeringkat efek, Fitch Ratings menyematkan peringkat “B- (idn)” untuk obligasi tersebut. Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 senilai Rp1,15 Triliun dengan tenor 5 tahun dan kupon 11,10% juga akan jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 2020.
(Baca Juga: Waskita Garap Proyek Infrastruktur Pengairan Senilai Rp1,08 Triliun )
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat “id BBB+” untuk obligasi ini. Senior Vice President Corporate Secretary Waskita, Ratna Ningrum menjelaskan, bahwa dana pelunasan pokok obligasi telah siap. Dana bersumber dari kas internal dan fasilitas perbankan Perusahaan.
Ratna menegaskan, bahwa pembayaran obligasi jatuh tempo ini merupakan komitmen Waskita dan bagian dari strategi penyediaan likuiditas yang telah direncanakan. “Pelunasan ini menegaskan kemampuan kas Waskita untuk membiayai operasional dan pelunasan kewajiban kreditur tetap dapat dipenuhi", kata Ratna.
Seperti diketahui, pada 19 Agustus 2020 Fitch Ratings menurunkan Peringkat Nasional Jangka Panjang Waskita dari semula “BBB+ (idn)” menjadi “B (idn)”. Penurunan peringkat tersebut lebih disebabkan adanya sentimen negatif Fitch atas risiko likuiditas dan minimnya dukungan lembaga keuangan dan Pemerintah di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Kami berharap pelunasan ini menjadi bukti komitmen kami sekaligus sebagai katalis perbaikan peringkat kredit Waskita Karya", tambah Ratna.
(Baca Juga: Aplikasi WIDE Bikin Proses Bisnis Waskita Jadi Lebih Efisien )
Sebelumnya, Waskita menyatakan akan terus meningkatkan kemampuan likuiditas melalui percepatan penerimaan piutang termin proyek konstruksi, baik yang dikerjakan dengan skema pembayaran turnkey atau progress payment. Per 31 Agustus 2020, Waskita telah menerima pembayaran proyek turnkey sebesar Rp7 Triliun dan skema progress payment sebesar Rp6,5 Triliun.
Selain itu, guna mempertahankan kinerja, Waskita juga terus berupaya mengejar target perolehan Nilai Kontrak Baru dengan target sebesar Rp27 Triliun di 2020. Sampai dengan Triwulan III 2020, Waskita telah mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp11,7 Triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari proyek infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, dan irigasi.
(akr)
tulis komentar anda