Pemulihan Ekonomi, Sri Mulyani: Tergantung Vaksin dan Stimulus

Senin, 05 Oktober 2020 - 13:34 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kehadiran vaksin Covid-19 untuk pemulihan ekonomi. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tahap pemulihan ekonomi dunia sangat tergantung kepada eskalasi penyebaran vaksin Covid-19. Selain itu, efektivitas stimulus ekonomi yang diberikan tiap-tiap negara juga sangat penting untuk memulihkan ekonomi.

(Baca Juga: Ketua Dewan Profesor Unpad: Kunci Pemulihan Ekonomi adalah Tangani Pandemi)

"Apakah tersedia vaksin dan bisa dilakukan vaksinasi, dan juga hubungan negara-negara, terutama kelompok negara besar serta efektivitas dari stimulus yang diberikan oleh berbagai negara di dunia," ujar dia dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (5/10/2020).

Sri Mulyani mengatakan, stimulus fiskal yang diberikan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia dikaitkan dengan seberapa parah Covid-19 telah menyebabkan kontraksi pada ekonominya. Salah satu upayanya adalah memperlebar defisit anggaran. Pemerintah sendiri, kata dia, telah sepakat memperbesar defisit APBN tahun ini hingga mencapai 6,3%.



"Dan kita sudah melakukan stimulus fiskal pada tahun ini diperkirakan akan defisit 6,3% bandingkan dengan negara lain yang pertumbuhan ekonominya kontraksinya sangat dalam, seperti negara tetangga kita Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand," tuturnya.

(Baca Juga: Beredar Harga Vaksin Covid-19 dari Luar, Pemerintah Belum Tentukan)

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menekankan bahwa seluruh dunia sedang mengalami krisis yang luar biasa akibat Covid-19. Negara-negara di dunia dan juga Indonesia mau tidak mau harus menggunakan fiskalnya sehingga menyebabkan kenaikan defisit yang cukup besar.

"Karena masalah Covid-19 ini tidak hanya merupakan masalah keuangan, tapi juga masalah kesehatan. Ini adalah masalah yang berhubungan dengan kepedulian kepada kita semua," bebernya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More