Ekonomi Syariah Bisa Jadi Napas Baru Perekonomian Nasional di Saat Pandemi
Selasa, 06 Oktober 2020 - 07:01 WIB
JAKARTA - Indonesia butuh napas baru untuk memulihkan perekonomian nasional yang saat ini sedang diterpa pandemi Covid-19 . Sistem ekonomi syariah diharapkan bisa menjadi salah satu solusi karena telah membuktikan diri sebagai sistem ekonomi yang mampu bertahan dalam keadaan pandemi.
Melalui sistem ekonomi yang lebih stabil, tahan banting, dan memegang prinsip kebermanfaatan yang berkelanjutan dan berkeadilan, ekonomi syariah memang telah menjelma menjadi primadona baru. ( Baca juga:UU Cipta Kerja Harus Jamin Pacu Ekonomi )
Sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui dan minim literasi mengenai sistem ekonomi dan keuangan syariah. Termasuk pemahaman mengenai pembiayaan syariah maupun instrumen investasi syariah.
Direktur Utama BRIsyariah Ngatari akan terus mendorong literasi ekonomi dan keuangan syariah yang akan menjadi ujung tombak dalam membangun dan memperbesar sistem ekonomi syariah di Indonesia.
“Masih banyak ruang yang harus bersama-sama kita isi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ekonomi dan keuangan syariah. Itulah mengapa, kami terus memaksimalkan kegiatan-kegiatan literasi ekonomi dan keuangan syariah agar masyarakat bisa semakin paham mengenai kekuatan dan keuntungan ekonomi syariah," katanya di Jakarta, Senin (5/10/2020).
Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat maka semakin besar ekosistem, industri, hingga investasi berbasis syariah yang terbentuk. Dengan begitu ekonomi dan keuangan Indonesia bisa semakin maju, bahkan harapannya menjadi pusat ekonomi syariah di dunia.
Pengamat senior Pasar Modal, Budi Hikmat, mengungkapkan perlu upaya dari berbagai pihak untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait berbagai pilihan instrumen investasi, khususnya berbasis syariah dan menjamin kehalalannya. Termasuk mendorong masyarakat segera berinvestasi, khususnya di kalangan milenial. ( Baca juga:Menang Gugatan, Maduro Dapatkan Kembali 30 Ton Emas yang Disandera Inggris )
“Masa depan ekonomi dan keuangan syariah ini luar biasa. Ada baiknya literasi ekonomi dan keuangan syariah dilakukan secara terus-menerus dan lebih efektif. Masih banyak masyarakat yang bertanya soal halal-haram, mungkin ke depan OJK, BEI, atau Dewan Syariah bisa menyarankan masjid-masjid untuk mencontohkan investasi di sukuk dan instrumen syariah lainnya,” ujar Budi.
Melalui sistem ekonomi yang lebih stabil, tahan banting, dan memegang prinsip kebermanfaatan yang berkelanjutan dan berkeadilan, ekonomi syariah memang telah menjelma menjadi primadona baru. ( Baca juga:UU Cipta Kerja Harus Jamin Pacu Ekonomi )
Sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui dan minim literasi mengenai sistem ekonomi dan keuangan syariah. Termasuk pemahaman mengenai pembiayaan syariah maupun instrumen investasi syariah.
Direktur Utama BRIsyariah Ngatari akan terus mendorong literasi ekonomi dan keuangan syariah yang akan menjadi ujung tombak dalam membangun dan memperbesar sistem ekonomi syariah di Indonesia.
“Masih banyak ruang yang harus bersama-sama kita isi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ekonomi dan keuangan syariah. Itulah mengapa, kami terus memaksimalkan kegiatan-kegiatan literasi ekonomi dan keuangan syariah agar masyarakat bisa semakin paham mengenai kekuatan dan keuntungan ekonomi syariah," katanya di Jakarta, Senin (5/10/2020).
Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat maka semakin besar ekosistem, industri, hingga investasi berbasis syariah yang terbentuk. Dengan begitu ekonomi dan keuangan Indonesia bisa semakin maju, bahkan harapannya menjadi pusat ekonomi syariah di dunia.
Pengamat senior Pasar Modal, Budi Hikmat, mengungkapkan perlu upaya dari berbagai pihak untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait berbagai pilihan instrumen investasi, khususnya berbasis syariah dan menjamin kehalalannya. Termasuk mendorong masyarakat segera berinvestasi, khususnya di kalangan milenial. ( Baca juga:Menang Gugatan, Maduro Dapatkan Kembali 30 Ton Emas yang Disandera Inggris )
“Masa depan ekonomi dan keuangan syariah ini luar biasa. Ada baiknya literasi ekonomi dan keuangan syariah dilakukan secara terus-menerus dan lebih efektif. Masih banyak masyarakat yang bertanya soal halal-haram, mungkin ke depan OJK, BEI, atau Dewan Syariah bisa menyarankan masjid-masjid untuk mencontohkan investasi di sukuk dan instrumen syariah lainnya,” ujar Budi.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda