Wamen BUMN: Kalau Semua BUMN IPO, Bisa Lebih dari Temasek
Selasa, 06 Oktober 2020 - 14:08 WIB
JAKARTA - Kementerian BUMN menyatakan Indonesia sebetulnya bisa memiliki superholding BUMN yang setara dengan superholding BUMN negara tetangga, Temasek Singapura ataupun Khazanah dari Malaysia.
(Baca Juga: Bukannya Untung, Dua BUMN Farmasi Ini Justru Buntung Saat Pandemi)
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jika aset seluruh perusahaan pelat merah digabungkan maka nilainya lebih dari Rp8.000 triliun. Sementara, pendapatan total BUMN tersebut mencapai Rp2.400 triliun. Berdasarkan perhitungannya, nilai pasar BUMN jika dilepas ke bursa bisa mencapai USD480 miliar.
"Kalau melihat (pendapatan) Rp2.400 triliun, saya sebagai bankir lama kita bisa asumsikan kalau semua BUMN ini di-go public-kan dengan rata-rata sales to price ratio dari Bursa Efek Indonesia di masa normal berkisar antara 3 atau 4 kali, maka sudah USD480 miliar in market value," ujar Budi dalam diskusi secara virtual, Selasa (6/10/2020).
Dia mengakui, kondisi BUMN saat ini tidak bisa dibilang sangat bagus. Namun, imbuh dia, jika sahamnya dilepas ke publik maka pemerintah memiliki institusi sebesar Temasek.
(Baca Juga: Bakal Dikubur, Kementerian BUMN Tutup Mulut Soal Nama 14 BUMN)
"Jadi hal kedua yang ingin saya sampaikan dengan kondisi BUMN seperti sekarang saja, yang saya tidak bisa bilang sangat bagus, kalau secara teoretis kita IPO-kan seluruh BUMN yang ada dengan menggunakan standar sales to price ratio pasar sebelum Covid-19, pemerintah akan memiliki satu insitusi sovereign wealth fund yang lebih besar dari Temasek," katanya.
Tak hanya setara atau mungkin lebih besar dari Temasek dan Khazanah, institusi itu menurutnya mungkin sudah sekelas Abu Dhabi Investment Autority.
(Baca Juga: Bukannya Untung, Dua BUMN Farmasi Ini Justru Buntung Saat Pandemi)
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jika aset seluruh perusahaan pelat merah digabungkan maka nilainya lebih dari Rp8.000 triliun. Sementara, pendapatan total BUMN tersebut mencapai Rp2.400 triliun. Berdasarkan perhitungannya, nilai pasar BUMN jika dilepas ke bursa bisa mencapai USD480 miliar.
"Kalau melihat (pendapatan) Rp2.400 triliun, saya sebagai bankir lama kita bisa asumsikan kalau semua BUMN ini di-go public-kan dengan rata-rata sales to price ratio dari Bursa Efek Indonesia di masa normal berkisar antara 3 atau 4 kali, maka sudah USD480 miliar in market value," ujar Budi dalam diskusi secara virtual, Selasa (6/10/2020).
Dia mengakui, kondisi BUMN saat ini tidak bisa dibilang sangat bagus. Namun, imbuh dia, jika sahamnya dilepas ke publik maka pemerintah memiliki institusi sebesar Temasek.
(Baca Juga: Bakal Dikubur, Kementerian BUMN Tutup Mulut Soal Nama 14 BUMN)
"Jadi hal kedua yang ingin saya sampaikan dengan kondisi BUMN seperti sekarang saja, yang saya tidak bisa bilang sangat bagus, kalau secara teoretis kita IPO-kan seluruh BUMN yang ada dengan menggunakan standar sales to price ratio pasar sebelum Covid-19, pemerintah akan memiliki satu insitusi sovereign wealth fund yang lebih besar dari Temasek," katanya.
Tak hanya setara atau mungkin lebih besar dari Temasek dan Khazanah, institusi itu menurutnya mungkin sudah sekelas Abu Dhabi Investment Autority.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda