Tawarkan Banyak Keuntungan, Hunian TOD Makin Diminati
Selasa, 06 Oktober 2020 - 15:41 WIB
Assistant Vice President Kota Podomoro Tenjo Zaldy Wihardja menjelaskan pembangunan Grand TOD di Kota Podomoro Tenjo merupakan salah satu upaya untuk memudahkan para penghuninya untuk menjalankan aktivitasnya dengan aman dan efisien.
"Grand TOD yang dibangun di Kota Podomoro Tenjo berada di dalam kawasan hunian dan langsung terhubung dengan stasiun kereta api. Sehingga keamanan dan kenyamanan penghuni lebih terjamin," jelas Zaldy dalam webinar peluncuran kota Podomoro Tenjo beberapa waktu lalu.
Zaldy menambahkan, grand TOD Kota Podomoro Tenjo akan menjadi salah satu ikon kota baru seluas lebih dari 650 hektare tersebut. Dengan konsep hunian yang ramah lingkungan, Kota Podomoro Tenjo akan didukung berbagai infrastruktur transportasi yang terhubung dengan pusat kota.
Karena berada di dalam kawasan kota Podomoro Tenjo, untuk menuju Grand TOD, penghuni cukup berjalan kaki atau menggunakan sepeda yang tersedia tempat parkirnya. Dengan konsep ini, APG berharap para penghuni kota Podomoro Tenjo dapat menikmati hidup yang lebih baik selepas pandemi Covid-19 selesai.
"Dalam situasi Pandemi ini dalam sebulan sudah ada lebih dari 1.000 konsumen yang menyampaikan minatnya. Dengan lokasi yang strategis dan beragam fasilitas yang akan dibangun, kami optimis Kota Podomoro Tenjo akan menjadi ikon baru di Barat Jakarta," imbuh Zaldy.
(Baca Juga: Apartemen Transit, Hunian Ideal Vertikal Bagi MBR untuk Kalangan Buruh Industri)
Sementara itu Pengamat Transportasi Universitas Indonesia sekaligus peneliti Indonesian Urban Transport Institute (IUTRI) Alvinsyah mengatakan pada prinsipnya konsep TOD bertujuan meningkatkan aksesibilitas angkutan massal. "TOD dapat meningkatkan penggunaan angkutan massal dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi (bermotor), serta memperpendek panjang perjalanan," ujar Alvinsyah.
Menurut Alviansyah dengan adanya TOD pola pergerakan masyarakat menjadi lebih baik karena aktivitas masyarakat akan terkonsentrasi pada stasiun sepanjang jalur angkutan masal. "Perjalanan dengan berjalan kaki dan sepeda akan lebih dominan terutama di kawasan tujuan perjalanan dan waktu tempuh perjalanan bisa lebih singkat," katanya.
Dia mengatakan TOD akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota menjadi lebih baik. Pengembangan kawasan TOD juga menciptakan multiplier effect yang dapat memberikan nilai tambah dari nilai lahan, nilai properti, pajak properti, pendapatan masyarakat, dan jumlah kesempatan kerja.
"Grand TOD yang dibangun di Kota Podomoro Tenjo berada di dalam kawasan hunian dan langsung terhubung dengan stasiun kereta api. Sehingga keamanan dan kenyamanan penghuni lebih terjamin," jelas Zaldy dalam webinar peluncuran kota Podomoro Tenjo beberapa waktu lalu.
Zaldy menambahkan, grand TOD Kota Podomoro Tenjo akan menjadi salah satu ikon kota baru seluas lebih dari 650 hektare tersebut. Dengan konsep hunian yang ramah lingkungan, Kota Podomoro Tenjo akan didukung berbagai infrastruktur transportasi yang terhubung dengan pusat kota.
Karena berada di dalam kawasan kota Podomoro Tenjo, untuk menuju Grand TOD, penghuni cukup berjalan kaki atau menggunakan sepeda yang tersedia tempat parkirnya. Dengan konsep ini, APG berharap para penghuni kota Podomoro Tenjo dapat menikmati hidup yang lebih baik selepas pandemi Covid-19 selesai.
"Dalam situasi Pandemi ini dalam sebulan sudah ada lebih dari 1.000 konsumen yang menyampaikan minatnya. Dengan lokasi yang strategis dan beragam fasilitas yang akan dibangun, kami optimis Kota Podomoro Tenjo akan menjadi ikon baru di Barat Jakarta," imbuh Zaldy.
(Baca Juga: Apartemen Transit, Hunian Ideal Vertikal Bagi MBR untuk Kalangan Buruh Industri)
Sementara itu Pengamat Transportasi Universitas Indonesia sekaligus peneliti Indonesian Urban Transport Institute (IUTRI) Alvinsyah mengatakan pada prinsipnya konsep TOD bertujuan meningkatkan aksesibilitas angkutan massal. "TOD dapat meningkatkan penggunaan angkutan massal dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi (bermotor), serta memperpendek panjang perjalanan," ujar Alvinsyah.
Menurut Alviansyah dengan adanya TOD pola pergerakan masyarakat menjadi lebih baik karena aktivitas masyarakat akan terkonsentrasi pada stasiun sepanjang jalur angkutan masal. "Perjalanan dengan berjalan kaki dan sepeda akan lebih dominan terutama di kawasan tujuan perjalanan dan waktu tempuh perjalanan bisa lebih singkat," katanya.
Dia mengatakan TOD akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota menjadi lebih baik. Pengembangan kawasan TOD juga menciptakan multiplier effect yang dapat memberikan nilai tambah dari nilai lahan, nilai properti, pajak properti, pendapatan masyarakat, dan jumlah kesempatan kerja.
(fai)
tulis komentar anda