Ngebut Open Banking, BRI Syariah Pakai Duit Hasil IPO
Selasa, 06 Oktober 2020 - 22:21 WIB
JAKARTA - PT Bank BRIsyariah Tbk. terus bertransformasi ke teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan. Akselerasi pengembangan open banking tersebut dilakukan BRIsyariah melalui sejumlah terobosan layanan dan inisiatif program.
Sejak masuk ke pasar modal pada 2018, BRIsyariah memanfaatkan dana hasil IPO untuk mengembangkan open bangking. Seperti aplikasi i-Kurma, aplikasi mobile banking BRIS Online, serta portal pengajuan pembiayaan bernama Salam Digital. Hasilnya cukup memuaskan, pemanfaatan teknologi informasi dan digital mampu mendorong pertumbuhan BRIsyariah.
"Dana yang diperoleh dari IPO melalui publik digunakan untuk ekspansi bisnis BRIsyariah salah satunya pengembangan IT. IT yang kami kembangkan mendorong bisnis kami menjadi tumbuh gemuk. Di sisi dana pihak ketiga, pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) mencapai 90,79 persen yoy pada semester I 2020, dan penyaluran mikro kami mampu tumbuh 164% yoy. Insya Allah di kuartal ketiga tahun 2020 juga masih akan tumbuh baik," ujar Direktur Operasional BRIsyariah, Fahmi Subandi di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
BRIsyariah memang mencatat hasil positif karena mampu mengembangkan beberapa teknologi digital. Seperti aplikasi i-Kurma yang mampu menyederhanakan proses pembiayaan melalui aplikasi yang terdiri dari proses input data nasabah hingga putusan melalui smartphone. Sedangkan Salam Digital merupakan portal pengajuan pembiayaan yang dapat diakses nasabah dari web dan aplikasi mobile banking BRIS Online. Melalui Salam Digital, nasabah dapat mengajukan pembiayaan KUR, Mikro, Griya Faedah, Multi Faedah, dan Purna Faedah.
"Masyarakat saat ini sudah beralih ke teknologi digital dan gadget, apalagi pada masa pandemi seperti ini. Kami terus berusaha memberikan kemudahan akses nasabah untuk berbagai transaksi via smartphone," tambah Fahmi.
Kinerja BRIsyariah pada semester 1/2020 memang mencatat hasil yang memuaskan. Hal ini didorong oleh penggunaan teknologi untuk melakukan penawaran secara daring serta memaksimalkan layanan perbankan digital seperti pembayaran atau transfer melalui aplikasi mobile BRIS Online.
Sejak masuk ke pasar modal pada 2018, BRIsyariah memanfaatkan dana hasil IPO untuk mengembangkan open bangking. Seperti aplikasi i-Kurma, aplikasi mobile banking BRIS Online, serta portal pengajuan pembiayaan bernama Salam Digital. Hasilnya cukup memuaskan, pemanfaatan teknologi informasi dan digital mampu mendorong pertumbuhan BRIsyariah.
"Dana yang diperoleh dari IPO melalui publik digunakan untuk ekspansi bisnis BRIsyariah salah satunya pengembangan IT. IT yang kami kembangkan mendorong bisnis kami menjadi tumbuh gemuk. Di sisi dana pihak ketiga, pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) mencapai 90,79 persen yoy pada semester I 2020, dan penyaluran mikro kami mampu tumbuh 164% yoy. Insya Allah di kuartal ketiga tahun 2020 juga masih akan tumbuh baik," ujar Direktur Operasional BRIsyariah, Fahmi Subandi di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
BRIsyariah memang mencatat hasil positif karena mampu mengembangkan beberapa teknologi digital. Seperti aplikasi i-Kurma yang mampu menyederhanakan proses pembiayaan melalui aplikasi yang terdiri dari proses input data nasabah hingga putusan melalui smartphone. Sedangkan Salam Digital merupakan portal pengajuan pembiayaan yang dapat diakses nasabah dari web dan aplikasi mobile banking BRIS Online. Melalui Salam Digital, nasabah dapat mengajukan pembiayaan KUR, Mikro, Griya Faedah, Multi Faedah, dan Purna Faedah.
"Masyarakat saat ini sudah beralih ke teknologi digital dan gadget, apalagi pada masa pandemi seperti ini. Kami terus berusaha memberikan kemudahan akses nasabah untuk berbagai transaksi via smartphone," tambah Fahmi.
Kinerja BRIsyariah pada semester 1/2020 memang mencatat hasil yang memuaskan. Hal ini didorong oleh penggunaan teknologi untuk melakukan penawaran secara daring serta memaksimalkan layanan perbankan digital seperti pembayaran atau transfer melalui aplikasi mobile BRIS Online.
(nng)
tulis komentar anda