Harga Emas Anjlok Gegara Sentimen Amerika, Apa Itu?
Rabu, 07 Oktober 2020 - 11:28 WIB
JAKARTA - Harga Emas PT Aneka Tambang (Antam) pada perdagangan hari ini anjlok ke Rp999.000 per gram. Penurunan harga emas ini didorong oleh pelemahan harga emas di dunia.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, penurunan harga emas dunia disebabkan karena ketidakpastian stimulus tunjangan pengangguran di Amerika Serikat (AS). Sehingga, investor pun mulai beralih mencari perlindungan dalam bentuk dolar AS. (Baca juga: Jaga-Jaga! Polah Trump yang Satu Ini Bakal Bikin IHSG Melempem )
"Semua pasar dan semua mata tertuju pada tunjangan pengangguran yang kemungkinan akan disahkan. Namun terjadi perbedaan, dimana partai non pemerintah mengajukan sebesar USD2,4 triliun sedangkan partai pemerintah USD1 triliun. Hal ini yang menyebabkan indeks dolar menguat sehingga harga emas mengalami penurunan," katanya ketika dihubungi SINDOnews, Kamis (7/10/2020).
Sentimen negatif lainnya adalah kesehatan Presiden AS Donald Trump yang kembali memburuk. Hal ini membuat pasar menjadi takut sehingga indeks dolar kembali menguat.
"Trump kembali ke Gedung Putih pada hari Senin setelah tinggal di rumah sakit selama tiga malam. Namun kambuh kembali, ini membuat pasar takut sehingga indeks dolar menguat," jelasnya. (Lihat foto: Tiba di Gedung Putih Trump Lepas Masker dan Tantang Covid-19 )
Sebelumnya, Ibrahim memperkirakan bahwa emas akan terus mengalami penurunan hingga ke level USD1.700. Jika menyentuh harga tersebut maka kemungkinan harga emas akan dijual sebesar Rp850.000 per gram.
"Harga emas diprediksi akan semakin turun, apalagi obat Covid-19 sudah ditemukan. Hal inilah yang menyebabkan kenaikan harga emas akan semakin tumpul," tandasnya.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, penurunan harga emas dunia disebabkan karena ketidakpastian stimulus tunjangan pengangguran di Amerika Serikat (AS). Sehingga, investor pun mulai beralih mencari perlindungan dalam bentuk dolar AS. (Baca juga: Jaga-Jaga! Polah Trump yang Satu Ini Bakal Bikin IHSG Melempem )
"Semua pasar dan semua mata tertuju pada tunjangan pengangguran yang kemungkinan akan disahkan. Namun terjadi perbedaan, dimana partai non pemerintah mengajukan sebesar USD2,4 triliun sedangkan partai pemerintah USD1 triliun. Hal ini yang menyebabkan indeks dolar menguat sehingga harga emas mengalami penurunan," katanya ketika dihubungi SINDOnews, Kamis (7/10/2020).
Sentimen negatif lainnya adalah kesehatan Presiden AS Donald Trump yang kembali memburuk. Hal ini membuat pasar menjadi takut sehingga indeks dolar kembali menguat.
"Trump kembali ke Gedung Putih pada hari Senin setelah tinggal di rumah sakit selama tiga malam. Namun kambuh kembali, ini membuat pasar takut sehingga indeks dolar menguat," jelasnya. (Lihat foto: Tiba di Gedung Putih Trump Lepas Masker dan Tantang Covid-19 )
Sebelumnya, Ibrahim memperkirakan bahwa emas akan terus mengalami penurunan hingga ke level USD1.700. Jika menyentuh harga tersebut maka kemungkinan harga emas akan dijual sebesar Rp850.000 per gram.
"Harga emas diprediksi akan semakin turun, apalagi obat Covid-19 sudah ditemukan. Hal inilah yang menyebabkan kenaikan harga emas akan semakin tumpul," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda