Jaga-Jaga! Polah Trump yang Satu Ini Bakal Bikin IHSG Melempem
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menghentikan negosiasi stimulus Covid-19 di Negeri Paman Sam dikhawatirkan akan mengganggu kinerja indeks. Dow Jones Industrial Average pun ditutup merosot 375,88 poin atau 1,34% ke 27.772,76 pada Rabu (7/10/2020) pagi WIB.
Melihat hal tersebut, Head of Research Praus Capital, Alfred Nainggolan, menyebut keputusan Trump itu juga bisa berdampak kepada bursa Asia, khususnya indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini. Pasalnya, penguatan IHSG dua hari belakangan turut dipengaruhi adanya persetujuan untuk program stimulus. ( Baca juga:Cadangan Devisa Longsor USD1,8 Miliar pada September )
"Ketika itu ditunda artinya juga akan menjadi sentimen negatif bagi bursa kita. Kalau kita lihat untuk jangka pendek, khususnya hari ini bahwa bursa regional Asia dan juga IHSG akan mengalami koreksi," ujar Alfred dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (7/10/2020).
Alfred menambahkan, kabar kurang baik dari Amerika Serikat itu bisa menjadi menjadi bad news dan sekaligus good news bagi para investor.
"Jadi, pasar dan sejumlah trader juga kemungkinan akan memanfaatkan momen provit taking untuk kondisi seperti ini," kata dia.
Dia juga memprediksi dengan tingginya tensi Pemilu di AS sampai November mendatang tentunya bisa memberikan dampak bagi IHSG, terlebih dengan adanya pernyataan-pernyataan mengejutkan yang keluar sepanjang gelaran pemilu nantinya. ( Baca juga:Mengetahui Pentingnya Satelit melalui Festival Sains Antariksa 2020 )
"Overall bahwa pasar melihat itu. Tapi kembali lagi bahwa pasar akan melihat yang memang menjadi informasi fundamental yang masih cukup kuat dipegang. Nantinya meskipun ada peluang kejutan-kejutan untuk model statement seperti ini, mungkin tidak akan terlalu cukup kuat hubungannya," tutup Alfred.
Melihat hal tersebut, Head of Research Praus Capital, Alfred Nainggolan, menyebut keputusan Trump itu juga bisa berdampak kepada bursa Asia, khususnya indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini. Pasalnya, penguatan IHSG dua hari belakangan turut dipengaruhi adanya persetujuan untuk program stimulus. ( Baca juga:Cadangan Devisa Longsor USD1,8 Miliar pada September )
"Ketika itu ditunda artinya juga akan menjadi sentimen negatif bagi bursa kita. Kalau kita lihat untuk jangka pendek, khususnya hari ini bahwa bursa regional Asia dan juga IHSG akan mengalami koreksi," ujar Alfred dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (7/10/2020).
Alfred menambahkan, kabar kurang baik dari Amerika Serikat itu bisa menjadi menjadi bad news dan sekaligus good news bagi para investor.
"Jadi, pasar dan sejumlah trader juga kemungkinan akan memanfaatkan momen provit taking untuk kondisi seperti ini," kata dia.
Dia juga memprediksi dengan tingginya tensi Pemilu di AS sampai November mendatang tentunya bisa memberikan dampak bagi IHSG, terlebih dengan adanya pernyataan-pernyataan mengejutkan yang keluar sepanjang gelaran pemilu nantinya. ( Baca juga:Mengetahui Pentingnya Satelit melalui Festival Sains Antariksa 2020 )
"Overall bahwa pasar melihat itu. Tapi kembali lagi bahwa pasar akan melihat yang memang menjadi informasi fundamental yang masih cukup kuat dipegang. Nantinya meskipun ada peluang kejutan-kejutan untuk model statement seperti ini, mungkin tidak akan terlalu cukup kuat hubungannya," tutup Alfred.
(uka)