Pertamina Gandeng PII untuk Pengembangan Proyek Sektor Energi dengan Skema KPBU
Kamis, 08 Oktober 2020 - 11:05 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menggandeng PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PT PII) untuk peningkatan kapasitas pengetahuan dan pendampingan pengembangan potensi proyek infrastruktur dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun skema pinjaman langsung (direct lending) guna rangka menjamin kelancaran dan keberlanjutan proyek.
Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) selaku bisnis grup Refining and Petrochemical Pertamina telah melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT PII pada 1 Oktober 2020 lalu.
Direktur Utama PT KPI, Ignatius Tallulembang menjelaskan bahwa ruang lingkup kerja sama dengan PT PII meliputi kegiatan capacity building dan knowledge sharing dalam kerangka pengembangan infrastruktur terkait KPI atau Pertamina.
“Di samping itu, PT PII juga akan memberikan pendampingan kegiatan scanning, screening untuk identifikasi potensi proyek dan dukungan (termasuk pemantauan proyek) terhadap proyek infrastruktur dengan KPI atau dengan PT Pertamina melalui KPI,” ungkap Ignatius.
Menurutnya, saat ini kedua belah pihak sepakat melakukan kolaborasi dalam mendukung penyusunan rencana penyediaan proyek-proyek PT Pertamina (Persero) yang dikelola oleh KPI dan/atau proyek-proyek KPI sesuai dengan mandat yang dimiliki masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.
Selain itu, kerjasama ini dilaksanakan guna percepatan dalam seleksi mitra serta pembangunan Proyek Kilang dan Petrokimia Pertamina, serta mendorong keterbukaan investasi swasta pada sektor energi Indonesia.
“Agar pelaksanaan kerjasama berjalan dengan efisien, maka akan dibentuk suatu tim gabungan dengan latar belakang fungsional seperti teknik, operasional, keuangan dan komersil serta fungsi terkait lainnya yang dipandang perlu,“ tutur Ignatius.
Setelah penandatanganan MoU, kata Ignatius, akan dilakukan pembahasan list proyek yang akan diusulkan untuk potensi KPBU. Juga melakukan simulasi rencana tindak lanjut atas usulan potensi KPBU oleh PT KPI beserta referensi timeline proyek KPBU.
“Apabila skema KPBU berhasil diterapkan pada list proyek yang diusulkan, terdapat potensi untuk diterapkan pada beberapa proyek lainnya,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut, akan dilakukan project expose untuk proyek-proyek yang diusulkan. “Project expose ini akan dilaksanakan secara terbuka baik kepada calon investor nasional ataupun internasional yang berkompeten,“ pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk dukungan PT PII untuk pengembangan potensi proyek/program PT Pertamina (Persero) yang dikelola oleh PT KPI dan proyek PT KPI mengadopsi skema KPBU.
“Dengan adanya Tim Kerja Gabungan sesuai kerja sama PT PII dan PT KPI ini, didukung dengan kegiatan-kegiatan capacity building maupun knowledge sharing yang akan dilaksanakan, diharapkan PT PII dan PT KPI dapat bersinergi dalam mewujudkan percepatan penyediaan proyek/program sektor energi melalui skema KPBU,” tutup Sutopo.
Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) selaku bisnis grup Refining and Petrochemical Pertamina telah melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT PII pada 1 Oktober 2020 lalu.
Direktur Utama PT KPI, Ignatius Tallulembang menjelaskan bahwa ruang lingkup kerja sama dengan PT PII meliputi kegiatan capacity building dan knowledge sharing dalam kerangka pengembangan infrastruktur terkait KPI atau Pertamina.
“Di samping itu, PT PII juga akan memberikan pendampingan kegiatan scanning, screening untuk identifikasi potensi proyek dan dukungan (termasuk pemantauan proyek) terhadap proyek infrastruktur dengan KPI atau dengan PT Pertamina melalui KPI,” ungkap Ignatius.
Menurutnya, saat ini kedua belah pihak sepakat melakukan kolaborasi dalam mendukung penyusunan rencana penyediaan proyek-proyek PT Pertamina (Persero) yang dikelola oleh KPI dan/atau proyek-proyek KPI sesuai dengan mandat yang dimiliki masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.
Selain itu, kerjasama ini dilaksanakan guna percepatan dalam seleksi mitra serta pembangunan Proyek Kilang dan Petrokimia Pertamina, serta mendorong keterbukaan investasi swasta pada sektor energi Indonesia.
“Agar pelaksanaan kerjasama berjalan dengan efisien, maka akan dibentuk suatu tim gabungan dengan latar belakang fungsional seperti teknik, operasional, keuangan dan komersil serta fungsi terkait lainnya yang dipandang perlu,“ tutur Ignatius.
Setelah penandatanganan MoU, kata Ignatius, akan dilakukan pembahasan list proyek yang akan diusulkan untuk potensi KPBU. Juga melakukan simulasi rencana tindak lanjut atas usulan potensi KPBU oleh PT KPI beserta referensi timeline proyek KPBU.
“Apabila skema KPBU berhasil diterapkan pada list proyek yang diusulkan, terdapat potensi untuk diterapkan pada beberapa proyek lainnya,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut, akan dilakukan project expose untuk proyek-proyek yang diusulkan. “Project expose ini akan dilaksanakan secara terbuka baik kepada calon investor nasional ataupun internasional yang berkompeten,“ pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk dukungan PT PII untuk pengembangan potensi proyek/program PT Pertamina (Persero) yang dikelola oleh PT KPI dan proyek PT KPI mengadopsi skema KPBU.
“Dengan adanya Tim Kerja Gabungan sesuai kerja sama PT PII dan PT KPI ini, didukung dengan kegiatan-kegiatan capacity building maupun knowledge sharing yang akan dilaksanakan, diharapkan PT PII dan PT KPI dapat bersinergi dalam mewujudkan percepatan penyediaan proyek/program sektor energi melalui skema KPBU,” tutup Sutopo.
(ars)
tulis komentar anda