Ubah Mindset Petani di Food Estate dengan Alsintan
Kamis, 08 Oktober 2020 - 17:33 WIB
Sarwo Edhy menjelaskan, Kementerian Pertanian mempunyai alat ukur PH air dan drone untuk pertanian. Untuk tester PH, alat ini akan memberikan informasi berapa PH awal sebelum ditabur dolomit, dan berapa PH setelah ditabur dolomit.
“Sedangkan drone kita manfaatkan untuk menanam dengan sistem tabur. Karena lahan rawa ini memang cukup luas. Sehingga, kalau hanya dengan mesin transplanter mungkin ada rawa-rawa yang yang agak dalam itu agak susah untuk menanam. Makanya kita gunakan drone,” jelasnya.
Drone yang digunakan kapasitasnya 20 kg dengan kekuatan baterai 20 menit. Drone ini menaburkan benih lebih kurang 40 sampai 50 kg per hektar. Cara ini lebih efektif. Karena dengan cara tabur manual hanya 25 sampai 30 kg per hektar. Drone juga dimanfaatkan menebar pupuk NPK, Urea, SP36.
Sarwo Edhy juga mengajak petani di seluruh Indonesia untuk terus bekerja di sektor pertanian. Karena, sektor pertanian adalah sektor yang paling menjanjikan. Dan di saat covid-19, sektor yang paling bertumbuh adalah sektor pertanian tumbuh 16,24%, di banding sektor sektor lain.
“Sedangkan drone kita manfaatkan untuk menanam dengan sistem tabur. Karena lahan rawa ini memang cukup luas. Sehingga, kalau hanya dengan mesin transplanter mungkin ada rawa-rawa yang yang agak dalam itu agak susah untuk menanam. Makanya kita gunakan drone,” jelasnya.
Drone yang digunakan kapasitasnya 20 kg dengan kekuatan baterai 20 menit. Drone ini menaburkan benih lebih kurang 40 sampai 50 kg per hektar. Cara ini lebih efektif. Karena dengan cara tabur manual hanya 25 sampai 30 kg per hektar. Drone juga dimanfaatkan menebar pupuk NPK, Urea, SP36.
Sarwo Edhy juga mengajak petani di seluruh Indonesia untuk terus bekerja di sektor pertanian. Karena, sektor pertanian adalah sektor yang paling menjanjikan. Dan di saat covid-19, sektor yang paling bertumbuh adalah sektor pertanian tumbuh 16,24%, di banding sektor sektor lain.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda