GoFood Juara Dunia, Kominfo: Semoga Pelaku Industri Digital Lain Bisa Mencontoh
Kamis, 08 Oktober 2020 - 21:12 WIB
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut berbangga dan mengapresiasi prestasi GoFood . Layanan pesan antar makanan yang merupakan bagian dari ekosistem Gojek itu membuktikan kemampuan Indonesia sebagai bagian dari pemain utama di era digital.
”Jadi yang diuntungkan (dari keberhasilan dan solusi GoFood) adalah penjual dan masyarakat karena dengan adanya pandemi ini membuat pembatasan sosial. Sehingga hambatan atau limitasi bisa dibantu lewat layanan Gojek,” ucap Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).
(Baca Juga: GoFood Juaranya Soal Urusan Pesan Antar, Libas 46 Aplikasi di 17 Negara )
Maka Semuel menilai, wajar atas prestasi GoFood di kancah global jika melihat peran signifikannya pada masa pandemi ini. GoFood meraih peringkat nomor satu sebagai aplikasi paling ramah pengguna (User Experience/ UX) di dunia.
Pada saat yang sama, GoFood juga menjadi terbaik ke-2 dalam aspek pengalaman pelanggan (Customer Experience/ CX). Peringkat GoFood ada di urutan tertinggi di antara 46 aplikasi global sejenis dari 17 negara. Di bawah GoFood antara lain UberEats, Walmart, Swiggy, dan Zomato.
Penilaian tersebut merupakan hasil riset global independen oleh lembaga riset global UXalliance, Usaria , dan Somia CX berjudul “Delivery Apps in Time of COVID-19: Global Benchmark” (Aplikasi Pengantaran di masa COVID-19: Tolok Ukur Global).
Dari semua aplikasi yang dinilai, GoFood mendapat skor 97% dalam kategori keramahan pengguna (UX), skor 84% dalam pengalaman pelanggan (CX), serta skor sempurna 100% untuk peringkat kegunaan (usefulness rank). Riset menekankan bahwa GoFood dinilai sangat bermanfaat semasa pandemi Covid-19.
(Baca Juga: GoFood Lindungi Mitra UMKM dari Praktik Penipuan Berbasis Social Engineering )
Semuel mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada pelaku industri digital seperti Gojek karena membantu pemerintah mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat ini. Menurutnya GoFood punya imbas manfaat sosial tinggi karena baik restoran, UMKM, dan juga masyarakat mendapatkan keuntungan bersama.
”Dari pemerintah kami harap dengan layanan dan inovasi yang ditawarkan oleh Gojek dapat diikuti. Tak perlu aplikasi serupa, tapi bisa memahami kebutuhan masyarakat dan bisa memberikan produk atau jasa yang bermanfaat,” harapnya.
Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, mengatakan di masa pandemi COVID-19 ini pihaknya terus mencari jalan agar layanan GoFood dapat mendukung para pengguna untuk beradaptasi. Pada saat yang sama sekaligus mampu menciptakan manfaat lebih bagi para mitra di ekosistem Gojek.
”Sesuai dengan semangat GoFood, #LebiHepi, perjalanan atas pengalaman yang menyenangkan kami tuangkan mulai dari pengguna menjelajahi kuliner di dalam aplikasi, memesan, hingga saat menerima makanan dari mitra driver,” ucapnya dalam keterangan resmi.
”Jadi yang diuntungkan (dari keberhasilan dan solusi GoFood) adalah penjual dan masyarakat karena dengan adanya pandemi ini membuat pembatasan sosial. Sehingga hambatan atau limitasi bisa dibantu lewat layanan Gojek,” ucap Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).
(Baca Juga: GoFood Juaranya Soal Urusan Pesan Antar, Libas 46 Aplikasi di 17 Negara )
Maka Semuel menilai, wajar atas prestasi GoFood di kancah global jika melihat peran signifikannya pada masa pandemi ini. GoFood meraih peringkat nomor satu sebagai aplikasi paling ramah pengguna (User Experience/ UX) di dunia.
Pada saat yang sama, GoFood juga menjadi terbaik ke-2 dalam aspek pengalaman pelanggan (Customer Experience/ CX). Peringkat GoFood ada di urutan tertinggi di antara 46 aplikasi global sejenis dari 17 negara. Di bawah GoFood antara lain UberEats, Walmart, Swiggy, dan Zomato.
Penilaian tersebut merupakan hasil riset global independen oleh lembaga riset global UXalliance, Usaria , dan Somia CX berjudul “Delivery Apps in Time of COVID-19: Global Benchmark” (Aplikasi Pengantaran di masa COVID-19: Tolok Ukur Global).
Dari semua aplikasi yang dinilai, GoFood mendapat skor 97% dalam kategori keramahan pengguna (UX), skor 84% dalam pengalaman pelanggan (CX), serta skor sempurna 100% untuk peringkat kegunaan (usefulness rank). Riset menekankan bahwa GoFood dinilai sangat bermanfaat semasa pandemi Covid-19.
(Baca Juga: GoFood Lindungi Mitra UMKM dari Praktik Penipuan Berbasis Social Engineering )
Semuel mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada pelaku industri digital seperti Gojek karena membantu pemerintah mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat ini. Menurutnya GoFood punya imbas manfaat sosial tinggi karena baik restoran, UMKM, dan juga masyarakat mendapatkan keuntungan bersama.
”Dari pemerintah kami harap dengan layanan dan inovasi yang ditawarkan oleh Gojek dapat diikuti. Tak perlu aplikasi serupa, tapi bisa memahami kebutuhan masyarakat dan bisa memberikan produk atau jasa yang bermanfaat,” harapnya.
Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, mengatakan di masa pandemi COVID-19 ini pihaknya terus mencari jalan agar layanan GoFood dapat mendukung para pengguna untuk beradaptasi. Pada saat yang sama sekaligus mampu menciptakan manfaat lebih bagi para mitra di ekosistem Gojek.
”Sesuai dengan semangat GoFood, #LebiHepi, perjalanan atas pengalaman yang menyenangkan kami tuangkan mulai dari pengguna menjelajahi kuliner di dalam aplikasi, memesan, hingga saat menerima makanan dari mitra driver,” ucapnya dalam keterangan resmi.
(akr)
tulis komentar anda