Keamanan Digital Picu Pertumbuhan Ekonomi
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 11:04 WIB
“Praktik keamanan digital untuk keseluruhan produk digital Amar Bank berfokus pada tiga hal, yaitu keamanan jaringan dan pusat data, keamanan data pribadi nasabah, serta keamanan akun, identitas, dan akses. Keamanan jaringan dan pusat data diimplementasikan dengan penggunaan firewall, data yang terenkripsi, dan TLS (transport layer security) yang merupakan protokol terbaru keamanan jaringan data," ujar Kevin Kane selaku Head of Technology Amar Bank.
Sementara untuk menghindari penyalahgunaan identitas KTP, Amar Bank telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil) untuk melakukan validasi nomor KTP nasabah dengan jaringan Dukcapil. Abraham Lumban Batu selaku Head of Retail Credit menambahkan, salah satu keamanan ekstra untuk produk fintech Tunaiku yang membedakannya dengan produk fintech lain adalah adanya verifikasi kepemilikan KTP yang dilakukan oleh tim kurir resmi Tunaiku dengan menggunakan KTP reader atau alat pembaca KTP serta verifikasi wajah nasabah dengan foto pada identitas. “Hal ini dilakukan untuk menghindari pemalsuan dan pencurian identitas,” ujarnya.
Inovasi yang dilakukan memang idealnya selaras dengan keamanan digital. Seperti Gojek, mereka selalu memastikan inovasi yang berorientasi pada keamanan. (Baca juga: Belajar Harus tetap Menyenangkan)
Head of Corporate Affairs Greater GoPay Winny Triswandhani mengatakan, melalui inisiatif #AmanBersamaGojek, Gojek berkomitmen meningkatkan sisi edukasi, teknologi, dan proteksi sebagai pilar keamanan dalam ekosistemnya.
Melalui GoPay, Gojek melakukan berbagai langkah proaktif untuk meningkatkan inklusi keuangan dalam ekosistem mereka. Saat ini, GoPay juga telah membantu akselerasi finansial kepada lebih dari 97% pengusaha mikro serta jutaan pengguna yang memanfaatkan GoPay sebagai alat pembayaran untuk berbagai kebutuhan.
"Sebagai bentuk upaya kami dalam memastikan keamanan, kini pelanggan dapat memilih opsi keamanan biometrik dalam bentuk sidik jari dan verifikasi muka sebelum bertransaksi menggunakan GoPay," ungkapnya.
Bukan hanya itu, hadirnya Jaminan GoPay Kembali jika terjadi kehilangan saldo GoPay di luar kendali pengguna, juga menjadi target mereka dalam memberikan kenyaman terhadap pengguna.
Di samping itu, Gojek terus melakukan upaya edukasi kepada mitra pengemudi, mitra merchant, dan masyarakat. Edukasi ini dilakukan melalui berbagai kanal komunikasi milik perusahaan dan kanal eksternal seperti sosial media dan webinar publik, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kominfo RI dan Siberkreasi.
Beragam upaya yang dilakukan Gojek pun membuahkan hasil, di mana secara keseluruhan terdapat 93% konsumen percaya standar keamanan produk Gojek lebih baik dari standar industry, serta 92% konsumen menyatakan kualitas keamanan pembayaran lebih baik. (Baca juga: Waspada! Seks Oral Bisa Sebabkan Kanker Tenggorokan)
Tokopedia juga melakukan hal serupa. Sebagai perusahaan teknologi Indonesia, mereka terus melakukan berbagai upaya dalam melindungi pengguna ketika bertransaksi melalui platform mereka.
Sementara untuk menghindari penyalahgunaan identitas KTP, Amar Bank telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil) untuk melakukan validasi nomor KTP nasabah dengan jaringan Dukcapil. Abraham Lumban Batu selaku Head of Retail Credit menambahkan, salah satu keamanan ekstra untuk produk fintech Tunaiku yang membedakannya dengan produk fintech lain adalah adanya verifikasi kepemilikan KTP yang dilakukan oleh tim kurir resmi Tunaiku dengan menggunakan KTP reader atau alat pembaca KTP serta verifikasi wajah nasabah dengan foto pada identitas. “Hal ini dilakukan untuk menghindari pemalsuan dan pencurian identitas,” ujarnya.
Inovasi yang dilakukan memang idealnya selaras dengan keamanan digital. Seperti Gojek, mereka selalu memastikan inovasi yang berorientasi pada keamanan. (Baca juga: Belajar Harus tetap Menyenangkan)
Head of Corporate Affairs Greater GoPay Winny Triswandhani mengatakan, melalui inisiatif #AmanBersamaGojek, Gojek berkomitmen meningkatkan sisi edukasi, teknologi, dan proteksi sebagai pilar keamanan dalam ekosistemnya.
Melalui GoPay, Gojek melakukan berbagai langkah proaktif untuk meningkatkan inklusi keuangan dalam ekosistem mereka. Saat ini, GoPay juga telah membantu akselerasi finansial kepada lebih dari 97% pengusaha mikro serta jutaan pengguna yang memanfaatkan GoPay sebagai alat pembayaran untuk berbagai kebutuhan.
"Sebagai bentuk upaya kami dalam memastikan keamanan, kini pelanggan dapat memilih opsi keamanan biometrik dalam bentuk sidik jari dan verifikasi muka sebelum bertransaksi menggunakan GoPay," ungkapnya.
Bukan hanya itu, hadirnya Jaminan GoPay Kembali jika terjadi kehilangan saldo GoPay di luar kendali pengguna, juga menjadi target mereka dalam memberikan kenyaman terhadap pengguna.
Di samping itu, Gojek terus melakukan upaya edukasi kepada mitra pengemudi, mitra merchant, dan masyarakat. Edukasi ini dilakukan melalui berbagai kanal komunikasi milik perusahaan dan kanal eksternal seperti sosial media dan webinar publik, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kominfo RI dan Siberkreasi.
Beragam upaya yang dilakukan Gojek pun membuahkan hasil, di mana secara keseluruhan terdapat 93% konsumen percaya standar keamanan produk Gojek lebih baik dari standar industry, serta 92% konsumen menyatakan kualitas keamanan pembayaran lebih baik. (Baca juga: Waspada! Seks Oral Bisa Sebabkan Kanker Tenggorokan)
Tokopedia juga melakukan hal serupa. Sebagai perusahaan teknologi Indonesia, mereka terus melakukan berbagai upaya dalam melindungi pengguna ketika bertransaksi melalui platform mereka.
tulis komentar anda