Keamanan Digital Picu Pertumbuhan Ekonomi

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 11:04 WIB
Head of Corporate Affairs Greater GoPay Winny Triswandhani mengatakan, melalui inisiatif #AmanBersamaGojek, Gojek berkomitmen meningkatkan sisi edukasi, teknologi, dan proteksi sebagai pilar keamanan dalam ekosistemnya.

Melalui GoPay, Gojek melakukan berbagai langkah proaktif untuk meningkatkan inklusi keuangan dalam ekosistem mereka. Saat ini, GoPay juga telah membantu akselerasi finansial kepada lebih dari 97% pengusaha mikro serta jutaan pengguna yang memanfaatkan GoPay sebagai alat pembayaran untuk berbagai kebutuhan.

"Sebagai bentuk upaya kami dalam memastikan keamanan, kini pelanggan dapat memilih opsi keamanan biometrik dalam bentuk sidik jari dan verifikasi muka sebelum bertransaksi menggunakan GoPay," ungkapnya.

Bukan hanya itu, hadirnya Jaminan GoPay Kembali jika terjadi kehilangan saldo GoPay di luar kendali pengguna, juga menjadi target mereka dalam memberikan kenyaman terhadap pengguna.

Di samping itu, Gojek terus melakukan upaya edukasi kepada mitra pengemudi, mitra merchant, dan masyarakat. Edukasi ini dilakukan melalui berbagai kanal komunikasi milik perusahaan dan kanal eksternal seperti sosial media dan webinar publik, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kominfo RI dan Siberkreasi.

Beragam upaya yang dilakukan Gojek pun membuahkan hasil, di mana secara keseluruhan terdapat 93% konsumen percaya standar keamanan produk Gojek lebih baik dari standar industry, serta 92% konsumen menyatakan kualitas keamanan pembayaran lebih baik. (Baca juga: Waspada! Seks Oral Bisa Sebabkan Kanker Tenggorokan)

Tokopedia juga melakukan hal serupa. Sebagai perusahaan teknologi Indonesia, mereka terus melakukan berbagai upaya dalam melindungi pengguna ketika bertransaksi melalui platform mereka.

Salah satunya dengan menyediakan sistem rekening bersama (rekber). Sistem ini membuat uang pembeli hanya akan diteruskan ke penjual jika produk sudah diterima oleh pembeli sesuai pesanan.

Tokopedia juga menerapkan sistem keamanan berlapis, termasuk dengan One Time Password (OTP) yang hanya dapat diakses secara real time oleh pemilik akun. Maka, Tokopedia selalu menyarankan pengguna untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapa pun dan untuk alasan apa pun.

"Kami juga memiliki sistem keamanan yang bisa mendeteksi aktivitas mencurigakan pada suatu akun dengan parameter tertentu dan akan menindak tegas pihak yang memanfaatkan platform Tokopedia sesuai prosedur," ujar Ekhel Chandra Wijaya, External Communications Senior Lead Tokopedia. (Baca juga: Erdogan Konfirmasi Telah Kerahkan Tentara Turki ke Qatar)

Tokopedia juga terus mengedukasi pengguna untuk menjaga data pribadi masing-masing. Misalnya, dengan tidak bertransaksi di luar platform resmi Tokopedia. Masyarakat juga bisa mendapatkan keamanan dalam berbelanja dengan mengaktifkan fitur keamanan akun seperti PIN Tokopedia, Google Authenticator, serta Lapor Aktivitas Login.

Beberapa langkah lainnya yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan akun sebelum melakukan transaksi, yaitu memastikan reputasi toko penjual dan ulasan produk dari pembeli. "Kami juga menyarankan masyarakat untuk tidak melanjutkan komunikasi dengan penjual di luar fitur Diskusi Produk dan Chat pada platform Tokopedia," sambungnya.

Sosialisasi menjaga keamanan selalu diingatkan, untuk berhati-hati dalam mengakses situs tidak resmi, menanggapi pesan, serta membuka lampiran yang dikirim pihak yang mengatasnamakan Tokopedia. Tokopedia hanya memiliki satu situs resmi, yakni https://www.tokopedia.com . (Lihat videonya: Preman Pengancam PNS Menggunakan Ular Diciduk Polisi)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More