Gegara Covid-19, Pembangunan Smelter Tembaga Freeport Terkendala
Senin, 12 Oktober 2020 - 09:55 WIB
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pembangunan smelter milik PT Freeport Indonesia di kawasan industri JIIPE Gresik, Jawa Timur, akan tertunda akibat pandemi Covid-19.
Menperin telah melakukan peninjauan ke proyek smelter yang dibangun di lahan 100 hektare, serta supporting area seluas 120 hektare. Jika proyek smelter ini nantinya terbangun, fasilitas pemurnian untuk meningkatkan kandungan logam tersebut diproyeksikan akan menjadi tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia.
“Namun, saat ini MIND ID sebagai holding industri pertambangan BUMN, menginformasikan bahwa pembangunan smelter tengah mengalami kendala akibat dampak pandemi Covid-19 terhadap mobilitas kontraktor di lapangan,” ujar Menperin, Senin (12/10/2020). (Baca juga: 'Bersih-bersih' ala Erick Thohir, Rombak Direksi dan Komisaris 3 BUMN dalam Sepekan )
Dia menyatakan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendongkrak daya saing industri nasional melalui hilirisasi mineral. Salah satunya dengan mendorong pembangunan smelter atau fasilitas pemurnian PT Freeport Indonesia.
“Banyak produk hilirisasi yang bisa dikejar, agar nantinya di Indonesia bisa ada pabrik-pabrik yang akan menggunakan hasil pemurnian dari Freeport. Nilai tambahnya bisa terus didorong," urainya.
Sebagai informasi, PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang afiliasi dari Freeport-McMoran dan holding industri pertambangan BUMN, Mining Industry Indonesia (MIND ID). (Baca juga: Mogok Nasional Tolak RUU Ciptaker, Said Iqbal: Masak Upah di Freeport Sama dengan di Pabrik Kerupuk )
“Perusahaan tersebut sedang membangun pemurnian tembaga sebagai bahan baku industri otomotif, industri elektronik, kabel, pabrik AC, konstruksi instalasi listrik hingga electric vehicle,” sebut Menperin.
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
Menperin telah melakukan peninjauan ke proyek smelter yang dibangun di lahan 100 hektare, serta supporting area seluas 120 hektare. Jika proyek smelter ini nantinya terbangun, fasilitas pemurnian untuk meningkatkan kandungan logam tersebut diproyeksikan akan menjadi tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia.
“Namun, saat ini MIND ID sebagai holding industri pertambangan BUMN, menginformasikan bahwa pembangunan smelter tengah mengalami kendala akibat dampak pandemi Covid-19 terhadap mobilitas kontraktor di lapangan,” ujar Menperin, Senin (12/10/2020). (Baca juga: 'Bersih-bersih' ala Erick Thohir, Rombak Direksi dan Komisaris 3 BUMN dalam Sepekan )
Dia menyatakan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendongkrak daya saing industri nasional melalui hilirisasi mineral. Salah satunya dengan mendorong pembangunan smelter atau fasilitas pemurnian PT Freeport Indonesia.
“Banyak produk hilirisasi yang bisa dikejar, agar nantinya di Indonesia bisa ada pabrik-pabrik yang akan menggunakan hasil pemurnian dari Freeport. Nilai tambahnya bisa terus didorong," urainya.
Sebagai informasi, PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang afiliasi dari Freeport-McMoran dan holding industri pertambangan BUMN, Mining Industry Indonesia (MIND ID). (Baca juga: Mogok Nasional Tolak RUU Ciptaker, Said Iqbal: Masak Upah di Freeport Sama dengan di Pabrik Kerupuk )
“Perusahaan tersebut sedang membangun pemurnian tembaga sebagai bahan baku industri otomotif, industri elektronik, kabel, pabrik AC, konstruksi instalasi listrik hingga electric vehicle,” sebut Menperin.
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
(ind)
tulis komentar anda