Kementerian Besar Banyak yang Lelet, Realisasi Anggaran Covid-19 Baru 48%
Senin, 12 Oktober 2020 - 13:10 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi anggaran penanganan Covid-19 mencapai Rp331,29 triliun atau 48 persen dari pagu Rp695 triliun. Dari angka tersebut, untuk kesehatan realisasinya Rp25 triliun dari alokasi Rp87,5 triliun.
“(Klaster) perlindungan sosial 78%, sektoral/pemda 26%, UMKM 73%, dan usaha 23%. Dari segi program perlindungan sosial ini hampir 96 persen bisa dilaksanakan,” katanya seusai rapat terbatas, Senin (12/10/2020). (Baca juga: 12 Kabupaten/Kota Ini Sumbang 30% Kasus Covid-19 Nasional )
Dia mengungkapkan hal yang menjadi catatan adalah realisasi di beberapa kementerian/lembaga (K/L) yang masih harus terus didorong. Airlangga memperkirakan bahwa di akhir tahun realisasi bisa mencapai 99% hingga 100%.
“Ada catatan terhadap beberapa K/L yang anggarannya di bawah 50%. K/L-K/L yang besar. Tapi yang lainnya rata-rata sudah di atas 65% secara keseluruhan. Yang untuk 12 K/L terbesar dan 12 K/L lainnya adalah 54,12%,” tuturnya. (Baca juga: 'Oleh-oleh' Luhut dan Terawan dari China, Ada Kemajuan Soal Vaksin Covid-19 Nih! )
Sementara untuk sektor korporasi terkait program penempatan dana di bank Himbara dari awal Rp30 triliun. Sementara pada fase kedua pemerintah menambahkan Rp17,5 triliun sehingga totalnya menjadi Rp47,5 triliun.
“Diharapkan leverage-nya tiga kali, bisa Rp150 triliun. Sehingga dengan demikian kita berharap ini bisa jadi pengungkit sektor perekonomian non-APBN,” ungkapnya.
“(Klaster) perlindungan sosial 78%, sektoral/pemda 26%, UMKM 73%, dan usaha 23%. Dari segi program perlindungan sosial ini hampir 96 persen bisa dilaksanakan,” katanya seusai rapat terbatas, Senin (12/10/2020). (Baca juga: 12 Kabupaten/Kota Ini Sumbang 30% Kasus Covid-19 Nasional )
Dia mengungkapkan hal yang menjadi catatan adalah realisasi di beberapa kementerian/lembaga (K/L) yang masih harus terus didorong. Airlangga memperkirakan bahwa di akhir tahun realisasi bisa mencapai 99% hingga 100%.
“Ada catatan terhadap beberapa K/L yang anggarannya di bawah 50%. K/L-K/L yang besar. Tapi yang lainnya rata-rata sudah di atas 65% secara keseluruhan. Yang untuk 12 K/L terbesar dan 12 K/L lainnya adalah 54,12%,” tuturnya. (Baca juga: 'Oleh-oleh' Luhut dan Terawan dari China, Ada Kemajuan Soal Vaksin Covid-19 Nih! )
Sementara untuk sektor korporasi terkait program penempatan dana di bank Himbara dari awal Rp30 triliun. Sementara pada fase kedua pemerintah menambahkan Rp17,5 triliun sehingga totalnya menjadi Rp47,5 triliun.
“Diharapkan leverage-nya tiga kali, bisa Rp150 triliun. Sehingga dengan demikian kita berharap ini bisa jadi pengungkit sektor perekonomian non-APBN,” ungkapnya.
(ind)
tulis komentar anda