Luncurkan Startup4industry, Cara Menperin Menekan Dampak Pandemi Lewat Teknologi
Rabu, 14 Oktober 2020 - 16:18 WIB
JAKARTA - Dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan target program substitusi impor 35% di tahun 2022. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, bahwa industri dapat bergegas meraih berbagai potensi pasar, khususnya potensi pasar baru yang akan muncul.
"Untuk bisa unggul dalam berkompetisi, maka inovasi dan teknologi menjadi kunci penting untuk dihadirkan di tengah-tengah industri, salah satunya dari peran startup sebagai technology provider," ujar Menperin Agus secara virtual dalam Seminar Nasional STARTUP4INDUSTRY.ID di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
(Baca Juga: Menperin: UU Cipta Kerja Untungkan Industri dan Manufaktur )
Dalam substitusi impor, dia berharap tidak hanya menyentuh pada sisi produk saja, tapi juga menyentuh terkait penggunaan teknologi itu sendiri. "Sehingga upayanya adalah mensosialisasikan dan mempromosikan teknologi yang dimiliki anak bangsa melalui program STARTUP4INDUSTRY 2020," ungkapnya.
Agus mengatakan, melalui program ini, Indonesia percaya diri teknologi dalam negeri sudah tepat sebagai salah satu upaya menekan dampak pandemi melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri.
"Pemerintah telah menetapkan kebijakan PEN yang diarahkan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat," tambahnya.
(Baca Juga: 12 Perusahaan Manufaktur Siap Investasi Rp1,04 Triliun Hingga 2023 )
Sejalan dengan era transformasi digital, kebutuhan akan teknologi di masyarakat dan industri akan semakin meningkat. Dengan pembatasan sosial saat ini, seluruh sendi perekonomian nasional, cepat atau lambat, menjadi realitas sangat membutuhkan dan mengandalkan pemanfaatan teknologi.
"Hal ini sebelumnya sudah disampaikan oleh pak Presiden, bahwa pandemi ini momentum untuk rebooting ekonomi, untuk menata ulang industri kita," tukasnya.
Lihat Juga: Lantik Pengurus AMSI Jatim, Wamen Komdigi: Transformasi Digital Ubah Cara Masyarakat Mengakses Informasi
"Untuk bisa unggul dalam berkompetisi, maka inovasi dan teknologi menjadi kunci penting untuk dihadirkan di tengah-tengah industri, salah satunya dari peran startup sebagai technology provider," ujar Menperin Agus secara virtual dalam Seminar Nasional STARTUP4INDUSTRY.ID di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
(Baca Juga: Menperin: UU Cipta Kerja Untungkan Industri dan Manufaktur )
Dalam substitusi impor, dia berharap tidak hanya menyentuh pada sisi produk saja, tapi juga menyentuh terkait penggunaan teknologi itu sendiri. "Sehingga upayanya adalah mensosialisasikan dan mempromosikan teknologi yang dimiliki anak bangsa melalui program STARTUP4INDUSTRY 2020," ungkapnya.
Agus mengatakan, melalui program ini, Indonesia percaya diri teknologi dalam negeri sudah tepat sebagai salah satu upaya menekan dampak pandemi melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri.
"Pemerintah telah menetapkan kebijakan PEN yang diarahkan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat," tambahnya.
(Baca Juga: 12 Perusahaan Manufaktur Siap Investasi Rp1,04 Triliun Hingga 2023 )
Sejalan dengan era transformasi digital, kebutuhan akan teknologi di masyarakat dan industri akan semakin meningkat. Dengan pembatasan sosial saat ini, seluruh sendi perekonomian nasional, cepat atau lambat, menjadi realitas sangat membutuhkan dan mengandalkan pemanfaatan teknologi.
"Hal ini sebelumnya sudah disampaikan oleh pak Presiden, bahwa pandemi ini momentum untuk rebooting ekonomi, untuk menata ulang industri kita," tukasnya.
Lihat Juga: Lantik Pengurus AMSI Jatim, Wamen Komdigi: Transformasi Digital Ubah Cara Masyarakat Mengakses Informasi
(akr)
tulis komentar anda