Agar Mampu Bertahan, Kapasitas SDM UMKM Harus Terus Ditingkatkan
Kamis, 15 Oktober 2020 - 04:00 WIB
JAKARTA - Untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di masa pandemi, Kementerian Koperasi dan UKM ( Kemenkop UKM ) kembali melakukan pelatihan kewirausahaan. Kegiatan itu diharapkan membantu agar koperasi dan UMKM tetap kuat, beradaptasi, bahkan bertumbuh di tengah kondisi sulit saat ini.
"Menteri Koperasi dan UKM tidak jemu mengingatkan para jajarannya untuk senantiasa hadir di tengah-tengah para UMKM sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagai wujud negara hadir di tengah-tengah masyarakat. UMKM saat ini tengah mengalami kesulitan bahan baku, permodalan, dan penjualan," kata Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
(Baca Juga: Festival Belanja Online Fashion Jadi Penolong UMKM di Masa COVID-19)
Untuk itu, kata Arif, Kemenkop UKM kali ini menggelar pelatihan kewirausahaan yang diikuti 30 peserta yang telah dikurasi oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor. Melalui pelatihan ini diharapkan UMKM mampu menangkap peluang bisnis yang masih ada di tengah kondisi pandemi.
Menurut dia, peluang bisnis salah satunya masih ada di bidang fashion. Kendati sebagian industri ini agak terpuruk, namun ada pula yang justru mengalami peningkatan penjualan.
"Ada juga produk fashion baru yang populer setelah adanya wabah Covid-19, seperti piyama dan daster sebagai pakaian yang nyaman dan juga fashionable untuk dikenakan di rumah," kata Arif.
Selain itu, lanjut dia, pakaian olah raga juga kini menjadi produk yang paling sering dicari. Masker dengan berbagai bentuk dan motif, juga tengah naik daun sebagai produk fashion yang juga memiliki fungsi mencegah penyebaran virus corona.
"Selain itu, perlu ada strategi penjualan yang tepat untuk sekarang ini, yakni melalui digital marketing, baik itu melalui media sosial maupun marketplace," imbuhnya.
(Baca Juga: Transformasi SDM Jadi Kunci Dorong Digitalisasi UMKM)
Arif menegaskan, saat ini UMKM yang bertahan adalah yang mampu beradaptasi terhadap perubahan dan telah terhubung dengan ekosistem digital. "UMKM dituntut mampu memanfaatkan teknologi dan internet untuk memudahkan pemasaran melalui digital marketing, akses pembiayaan dan pencatatan laporan keuangan juga sudah berbasis aplikasi," jelas Arif.
Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor Asep Mulyana Sudrajad pun mengamini pernyataan Arif. UMKM, tegas dia, sudah harus melakukan digitalisasi. "Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM yang sudah melakukan pelatihan di Kabupaten Bogor, mengingat anggaran dinas Kabupaten Bogor sebagian besar sudah dialokasikan ke penanganan Covid," pungkas Asep.
"Menteri Koperasi dan UKM tidak jemu mengingatkan para jajarannya untuk senantiasa hadir di tengah-tengah para UMKM sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagai wujud negara hadir di tengah-tengah masyarakat. UMKM saat ini tengah mengalami kesulitan bahan baku, permodalan, dan penjualan," kata Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
(Baca Juga: Festival Belanja Online Fashion Jadi Penolong UMKM di Masa COVID-19)
Untuk itu, kata Arif, Kemenkop UKM kali ini menggelar pelatihan kewirausahaan yang diikuti 30 peserta yang telah dikurasi oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor. Melalui pelatihan ini diharapkan UMKM mampu menangkap peluang bisnis yang masih ada di tengah kondisi pandemi.
Menurut dia, peluang bisnis salah satunya masih ada di bidang fashion. Kendati sebagian industri ini agak terpuruk, namun ada pula yang justru mengalami peningkatan penjualan.
"Ada juga produk fashion baru yang populer setelah adanya wabah Covid-19, seperti piyama dan daster sebagai pakaian yang nyaman dan juga fashionable untuk dikenakan di rumah," kata Arif.
Selain itu, lanjut dia, pakaian olah raga juga kini menjadi produk yang paling sering dicari. Masker dengan berbagai bentuk dan motif, juga tengah naik daun sebagai produk fashion yang juga memiliki fungsi mencegah penyebaran virus corona.
"Selain itu, perlu ada strategi penjualan yang tepat untuk sekarang ini, yakni melalui digital marketing, baik itu melalui media sosial maupun marketplace," imbuhnya.
(Baca Juga: Transformasi SDM Jadi Kunci Dorong Digitalisasi UMKM)
Arif menegaskan, saat ini UMKM yang bertahan adalah yang mampu beradaptasi terhadap perubahan dan telah terhubung dengan ekosistem digital. "UMKM dituntut mampu memanfaatkan teknologi dan internet untuk memudahkan pemasaran melalui digital marketing, akses pembiayaan dan pencatatan laporan keuangan juga sudah berbasis aplikasi," jelas Arif.
Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor Asep Mulyana Sudrajad pun mengamini pernyataan Arif. UMKM, tegas dia, sudah harus melakukan digitalisasi. "Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM yang sudah melakukan pelatihan di Kabupaten Bogor, mengingat anggaran dinas Kabupaten Bogor sebagian besar sudah dialokasikan ke penanganan Covid," pungkas Asep.
(fai)
tulis komentar anda