Kalo Resesi Kegagalan 1 Tahun Jokowi-Ma'ruf, Maka 95% Negara di Dunia Sama
Selasa, 20 Oktober 2020 - 09:26 WIB
JAKARTA - Resesi ekonomi tidak bisa menjadi patokan tolak ukur kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang genap 1 tahun pada hari ini di tanggal 20 Oktober 2020. Pasalnya, Ekonom Core Piter Abdullah menerangkan, resesi yang terjadi saat ini akibat dari pandemi Covid-19 .
"Itu kan bukan kehendaknya Jokowi. Bukan hasil kerja Jokowi. Kalau resesi adalah kegagalan pemerintah, maka 95% pemerintahan di dunia gagal. Namun ini kejadian yang tidak terduga akibat pandemi Covid-19," ujar Ekonom Core, Piter Abdullah saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (20/10/2020).
(Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Utang Menumpuk hingga Kemiskinan Jadi 'Warisan' )
Lebih lanjut Ia menerangkan, biasanya pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran dan juga jumlah penduduk miskin melonjak menjadi patokan kinerja pemerintahan. Namun dalam kondisi Pandemi Covid-19 seperti saat ini, terang Piter, tidak bisa dijadikan indikator bagi ekonomi Indonesia.
"Semua indikator tersebut sangat besar terdampak pandemi. Kontraksi ekonomi dan peningkatan pengangguran kemiskinan tidak bisa dijadikan ukuran kegagalan Jokowi," jelasnya.
(Baca Juga: Ngomongin Kinerja Menteri 1 Tahun Jokowi-Ma'ruf, Ekonom: Hanya Beberapa yang Hadir )
Meski begitu, Ia meminta Jokowi untuk menanggulangi pandemi sekaligus bagaimana melindungi masyarakat dan dunia usaha dari dampak pandemi. Seperti diketahui pandemi bukan hanya krisis kesehatan, tetapi telah meluas hingga perekonomian dan sosial, mengingat aktivitas masyarakat menjadi terbatas.
"Dalam hal ini penilaian tidak bisa dilakukan sekarang, karena proses itu masih berlangsung. Upaya menanggulangi pandemi dan dampaknya masih terus diupayakan oleh Jokowi dan pemerintahannya," tandasnya.
"Itu kan bukan kehendaknya Jokowi. Bukan hasil kerja Jokowi. Kalau resesi adalah kegagalan pemerintah, maka 95% pemerintahan di dunia gagal. Namun ini kejadian yang tidak terduga akibat pandemi Covid-19," ujar Ekonom Core, Piter Abdullah saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (20/10/2020).
(Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Utang Menumpuk hingga Kemiskinan Jadi 'Warisan' )
Lebih lanjut Ia menerangkan, biasanya pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran dan juga jumlah penduduk miskin melonjak menjadi patokan kinerja pemerintahan. Namun dalam kondisi Pandemi Covid-19 seperti saat ini, terang Piter, tidak bisa dijadikan indikator bagi ekonomi Indonesia.
"Semua indikator tersebut sangat besar terdampak pandemi. Kontraksi ekonomi dan peningkatan pengangguran kemiskinan tidak bisa dijadikan ukuran kegagalan Jokowi," jelasnya.
(Baca Juga: Ngomongin Kinerja Menteri 1 Tahun Jokowi-Ma'ruf, Ekonom: Hanya Beberapa yang Hadir )
Meski begitu, Ia meminta Jokowi untuk menanggulangi pandemi sekaligus bagaimana melindungi masyarakat dan dunia usaha dari dampak pandemi. Seperti diketahui pandemi bukan hanya krisis kesehatan, tetapi telah meluas hingga perekonomian dan sosial, mengingat aktivitas masyarakat menjadi terbatas.
"Dalam hal ini penilaian tidak bisa dilakukan sekarang, karena proses itu masih berlangsung. Upaya menanggulangi pandemi dan dampaknya masih terus diupayakan oleh Jokowi dan pemerintahannya," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda