Bisnis BUMN di 3 Sektor Keok Dihantam Covid-19, Wamen Kartika: Kita Gas Rem
Selasa, 20 Oktober 2020 - 14:35 WIB
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menerapkan dua metode dalam upaya menekan kerugian pada perusahaan plat merah, dampak dari pandemi Covid-19. Wakil Menteri (Wamen) BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan akan ngegas untuk mendorong perbaikan keuangan perseroan. Serta akan mengerem jika ada kondisi ekonomi yang memburuk.
"Kita akan ngegas jika melakukan perbaikan dan kita akan ngerem agar tidak banyak kerugian pada ekonomi Indonesia," ujar Kartika dalam video virtual, Selasa (20/10/2020).
(Baca Juga: Gandeng Perusahaan Inggris dan Swiss, Erick Thohir Optimis BUMN Makin Mendunia )
Dia melanjutkan ada tiga sektor bisnis BUMN yang ternyata terdampak signifikan akibat mewabahnya virus corona. Ketiga sektor tersebut yaitu energi, pariwisata dan infrastruktur.
"Dari seluruh portofolio memang tiga sektor ini yang paling terdampak. Sebagai contoh Pertamina. Karena memang terjadi penurunan konsumsi bahan bakar. Jauh dibandingkan kondisi pada saat ekonomi masih normal,” katanya.
(Baca Juga: Produsen Gerbong Kereta Kelas Dunia Asal Swiss Bakal Bangun Kantor di Indonesia )
Selanjutnya sambung Kartika, dampaknya juga terasa pada perseroan yang bergerak di sektor pariwisata dan transportasi. Salah satu yang paling terdampak pada sektor ini adalah maskapai Garuda Indonesia.
Serta sektor infrastruktur terutama infrastruktur transportasi. Misalnya seperti KAI, Jasamarga hingga Waskita sebagai pengelola jalan tol. “Masih sangat lambat karena memang masyarakat naik transportasi umum masih jauh lebih rendah dibanding kondisi pre-Covid-19,” tandasnya.
"Kita akan ngegas jika melakukan perbaikan dan kita akan ngerem agar tidak banyak kerugian pada ekonomi Indonesia," ujar Kartika dalam video virtual, Selasa (20/10/2020).
(Baca Juga: Gandeng Perusahaan Inggris dan Swiss, Erick Thohir Optimis BUMN Makin Mendunia )
Dia melanjutkan ada tiga sektor bisnis BUMN yang ternyata terdampak signifikan akibat mewabahnya virus corona. Ketiga sektor tersebut yaitu energi, pariwisata dan infrastruktur.
"Dari seluruh portofolio memang tiga sektor ini yang paling terdampak. Sebagai contoh Pertamina. Karena memang terjadi penurunan konsumsi bahan bakar. Jauh dibandingkan kondisi pada saat ekonomi masih normal,” katanya.
(Baca Juga: Produsen Gerbong Kereta Kelas Dunia Asal Swiss Bakal Bangun Kantor di Indonesia )
Selanjutnya sambung Kartika, dampaknya juga terasa pada perseroan yang bergerak di sektor pariwisata dan transportasi. Salah satu yang paling terdampak pada sektor ini adalah maskapai Garuda Indonesia.
Serta sektor infrastruktur terutama infrastruktur transportasi. Misalnya seperti KAI, Jasamarga hingga Waskita sebagai pengelola jalan tol. “Masih sangat lambat karena memang masyarakat naik transportasi umum masih jauh lebih rendah dibanding kondisi pre-Covid-19,” tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda