Jaga Operasional Saat PSBB, Pertamina Disebut Lokomotif Perekonomian Nasional

Kamis, 07 Mei 2020 - 17:46 WIB
Terjaganya operasional PT Pertamina (Persero) baik sektor hulu, kilang dan juga hilir saat penerapan PSBB dinilai positif untuk menjaga gerak perekonomian nasional. Foto/Dok
JAKARTA - Terjaganya operasional PT Pertamina (Persero) baik sektor hulu, kilang dan juga hilir saat penerapan PSBB dinilai positif. Menurut Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam, langkah tersebut bisa menjaga gerakan perekonomian nasional.

“Pertamina sebagai BUMN tetap menjadi lokomotif perekonomian nasional. Saya apresiasi, karena mereka tetap melakukan kegiatan operasional, baik di hulu dan hilir, sesuai protokol COVID-19,” kata Ridwan di Jakarta, Kamis (7/5/2020).

Ia menegaskan, anjloknya harga minyak dunia sebenarnya sangat berdampak terhadap sektor hulu Pertamina. Harga crude oil sangat jatuh, namun sumur-sumur produksi harus tetap dipertahankan. “Bahkan, bisa jadi biaya produksi lebih mahal dibandingkan penjualannya,” kata dia.

Hanya saja, lanjut Ridwan, sebagai BUMN, Pertamina memang membawa misi pelayanan kepada masyarakat. Itu sebabnya, meski sisi hulu dalam keadaan merugi dan sisi hilir demand jatuh, tetapi Pertamina tetap berkomitmen menjalankannya. Distribusi dan penyediaan BBM dan LPG untuk seluruh masyarakat sampai saat ini pun berjalan dengan baik.

Operasional Pertamina tersebut, menurutnya memiliki dampak besar terhadap perekonomian nasional. Karena dengan demikian, tetap membuat banyak pihak tetap berdiri, seperti para kontraktor KKKS dan stakeholder lain.



“Ya, dengan masih beroperasinya hulu sampai hilir Pertamina, ekonomi Indonesia tetap berjalan dan tidak terlalu mudah jatuh. Di sini ada multiplier effect, termasuk kepada perusahaan rekanan yang berarti juga seluruh tenaga kerja di dalamnya,” lanjut Ridwan.

Sambung dia menerangkan, dengan masih beroperasinya sektor hulu Pertamina, kilang dan hilir juga menahan terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja, yang tengah marak di tengah menurunnya aktivitas perekonomian.

“Berkurangnya risiko PHK ini sangat membantu Pemerintah dan juga perekonomian nasional. Karena jika ada PHK besar-besaran, maka sangat berdampak kepada masyarakat dan juga terhadap stabilitas sosial politik. Ini yang kita jaga agar jangan sampai Indonesia masuk ke dalam jurang krisis. Dan Pertamina ternyata sudah berperan penting membuat keseimbangan agar Indonesia tidak jatuh ke jurang krisis,” tutur Ridwan.

Lanjutnya, beberapa project strategis Pertamina juga masih tetap dijalankan dengan protokol covid-19, sangat membantu pemerintah dalam hal meningkatkan jumlah serapan tenaga kerja. Hal ini tidak saja berpengaruh mengurangi tingkat pengangguran tapi sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat sebagai bagian dari faktor penting menggerakkan ekonomi nasional.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More