Tetap Optimis! Wamenparekraf Yakin Pariwisata RI Bisa Lebih Cepat Pulih
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 11:24 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengajak para pelaku usaha di industri pariwisata untuk tetap optimis. Angela yakin bahwa sektor pariwisata di Indonesia bisa lebih cepat pulih dibandingkan dengan negara lain.
(Baca Juga: Airport Tax Dibebaskan Dorong Gairah Pariwisata Domestik)
"Sektor pariwisata memiliki peluang lebih cepat pulih dibandingkan dengan negara lain, dengan catatan penerapan protokol kesehatan dilakukan secara disiplin," katanya dalam webinar secara virtual, Jumat (23/10/2020).
Angela memaparkan, wisatawan di nusantara sangat besar sekali volumenya. Pada 2019, tercatat ada 282,93 juta perjalanan dengan pengeluaran mencapai Rp307,35 triliun. "Untuk memaksimalkan potensi dalam negeri ini, dibutuhkan kerja keras untuk meraih kepercayaan publik, bahwa sektor pariwisata benar-benar aman," terangnya.
(Baca Juga: Siap-siap, 101 Kabupaten/Kota Diguyur Hibah Pariwisata Rp3,3 Triliun)
Ia menambahkan bahwa sektor pariwisata adalah tentang pengalaman. Jadi, penerapan protokol kesehatan tak bisa hanya sekadar janji saja. Penerapan protokol kesehatan harus benar-benar dilakukan agar wisatawan merasa aman.
"Kita harus bisa membuktikan bahwa pariwisata Indonesia merupakan destinasi wisata yang bersih, sehat dan aman untuk dikunjungi," tegasnya.
(Baca Juga: Airport Tax Dibebaskan Dorong Gairah Pariwisata Domestik)
"Sektor pariwisata memiliki peluang lebih cepat pulih dibandingkan dengan negara lain, dengan catatan penerapan protokol kesehatan dilakukan secara disiplin," katanya dalam webinar secara virtual, Jumat (23/10/2020).
Angela memaparkan, wisatawan di nusantara sangat besar sekali volumenya. Pada 2019, tercatat ada 282,93 juta perjalanan dengan pengeluaran mencapai Rp307,35 triliun. "Untuk memaksimalkan potensi dalam negeri ini, dibutuhkan kerja keras untuk meraih kepercayaan publik, bahwa sektor pariwisata benar-benar aman," terangnya.
(Baca Juga: Siap-siap, 101 Kabupaten/Kota Diguyur Hibah Pariwisata Rp3,3 Triliun)
Ia menambahkan bahwa sektor pariwisata adalah tentang pengalaman. Jadi, penerapan protokol kesehatan tak bisa hanya sekadar janji saja. Penerapan protokol kesehatan harus benar-benar dilakukan agar wisatawan merasa aman.
"Kita harus bisa membuktikan bahwa pariwisata Indonesia merupakan destinasi wisata yang bersih, sehat dan aman untuk dikunjungi," tegasnya.
(fai)
tulis komentar anda