Pengelolaan Dana Pensiun Indonesia Perlu Didesain Ulang, RI Contek Thailand

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 16:47 WIB
Direktur Jenderal Anggaran (Dirjen Anggaran) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Askolani merasa pengelolaan dana pensiun Indonesia perlu didesain ulang. Foto/Dok
JAKARTA - Direktur Jenderal Anggaran (Dirjen Anggaran) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) , Askolani mengatakan, Indonesia akan mencontek skema pengelolaan dana pensiun dari negara Thailand. Kemenkeu merasa pengelolaan dana pensiun Indonesia perlu didesain ulang,

Askolani mengatakan sistem pensiun yang berkelanjutan mensyaratkan elemen tata kelola dana pensiun dan tata pemerintahan yang baik yang sejalan dengan praktek terbaik (best practice) internasional.

(Baca Juga: Di depan Jokowi, BPK Bongkar Catatan Soal Jiwasraya hingga Dana Pensiun )



Kemudian menurutnya tata kelola investasi yang tepat (proper investment governance), manajemen risiko yang efektif, mengedukasi transparansi dan akuntabilitas serta pengawasan yang kuat adalah beberapa karakteristik tata kelola yang baik yang perlu diterapkan pada industri ini.

"Kita perlu memastikan dana pensiun Indonesia sejalan dengan best practice internasional. Contohnya pada hari ini, bisa belajar dari pola pensiun Iran dan Thailand," ujar Askolani di Jakarta, Jumat (24/10/2020).

Ia juga mengatakan, bahwa dana pensiun penting tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi dan pendalaman pasar keuangan tetapi untuk menyediakan perlindungan pensiun untuk seluruh orang Indonesia yang senior citizen (orang tua). Oleh karena itu, penting untuk menciptakan pengelolaan dana pensiun yang kuat sebagai prasyarat untuk sistem pensiun yang matang dan iklusif.

"Pengelolaan dana pensiun juga harus efektif diredesain dan diimplementasikan oleh institusi dana pensiun dan didukung oleh masyarakat," katanya.

(Baca Juga: Tembus Rp149 Triliun, Investasi Dana Pensiun BUMN Harus Lebih Likuid )

Ditekankan juga olehnya desain dana pensiun yang bagus adalah ada keseimbangan antara keuntungan yang cukup, pendanaan yang terjangkau dan program yang berkelanjutan. "Kita ingin mendesain dana pensiun Indonesia di masa depan," pungkasnya.

Tercatat meskipun industri aset dana pensiun terus tumbuh dari Rp561 triliun di tahun 2014 ke Rp834 triliun di tahun 2017, dana pensiun tidak memegang peranan yang signifikan pada perkembangan industri keuangan Indonesia. Sistem perbankan masih mendominasi industri keuangan Indonesia dengan porsi 78%.

Sementara, dana pensiun hanya 2,5% dari total aset sektor finansial. Ukuran industri dana pensiun Indonesia dari total aset dana pensiun terhadap PDB juga masih jauh tertinggal dari peer countries seperti 5 negara Asia lainnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More