Pandemi atau Tidak, Medco E&P Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat
Jum'at, 08 Mei 2020 - 02:15 WIB
JAKARTA - Kondisi pandemi Covid-19 tidak serta merta menjadi momen bagi Medco E&P untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Manager External Communication dan Media Relations Medco E&P Indonesia Leony Lervyn menyampaikan bahwa dari awal beroperasi, Medco E&P berprinsip untuk tumbuh dan berkembang bersama dengan masyarakat.
"Kami beroperasi dari wilayah Sumatera hingga Sulawesi. Ketika menjalankan program-program filantropi, kami selalu berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah lokal untuk melihat kebutuhan masyarakat sekitar. Apakah ini amal atau bisnis? Bagi kami, ini keduanya," ujar Leony dalam Dreya Forum Online bertajuk "Filantropi di Tengah Pandemi, Sekadar Amal atau Bagus Untuk Bisnis?" di Jakarta, Kamis (7/5).
Ia mengatakan, bahkan ketika tidak ada pandemi Covid-19, Medco E&P selalu bersama masyarakat, dan bantuan yang diberikan juga sesuai dengan prinsip awal."Kami melakukan assessment di masyarakat sekitar wilayah operasi kami, apa yang mereka butuhkan. Hal itu kami lakukan dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, sehingga kami memastikan bahwa bantuan-bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka," jelas Leony.
Dari segi filantropi, ia menambahkan bahwa Medco memiliki Medco Foundation yang berperan untuk merekrut, menampung, dan mendistribusikan bantuan ke masyarakat. "Di beberapa daerah, kami bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau dengan lembaga penyalur bantuan lainnya. Di Jakarta, bantuan langsung disalurkan lewat Medco Foundation," ungkap Leony.
Leony menyampaikan bahwa ada sekian persen dari profit Medco yang harus didonasikan, namun pihaknya tidak bisa menyebutkan angka persentase tersebut.
"Yang unik dari Medco, kami tidak berpaku pada persentase yang sudah ditentukan. Dengan adanya Medco Foundation, setiap pegawai Medco pun bergerak tiap ada bencana atau musibah. Secara otomatis, mereka akan mengumpulkan dana mereka, dan perusahaan mencatat jumlah dana yang dikumpulkan pekerja. Ini biasanya diluar target yang ditetapkan oleh perusahaan." paparnya.
Lanjut Leony mengatakan, "apakah kita perlu kaya untuk memberikan bantuan? Terus terang, jika bisnis naik, persentase target pasti akan naik. Kalau bisnis menurun, otomatis semuanya akan melakukan penyesuaian secara total. Tapi secara program, program bantuan akan terus berjalan meski persentasenya juga bergantung pada profit perusahaan."
Sejauh ini, ia mengatakan bahwa bisnis Medco cukup terdampak akibat industri minyak yang jatuh dan harga minyak yang minus. "Tapi secara aktivitas, kami harus berjalan dengan semua protokol yang disesuaikan dengan arahan pemerintah," pungkas Leony.
"Kami beroperasi dari wilayah Sumatera hingga Sulawesi. Ketika menjalankan program-program filantropi, kami selalu berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah lokal untuk melihat kebutuhan masyarakat sekitar. Apakah ini amal atau bisnis? Bagi kami, ini keduanya," ujar Leony dalam Dreya Forum Online bertajuk "Filantropi di Tengah Pandemi, Sekadar Amal atau Bagus Untuk Bisnis?" di Jakarta, Kamis (7/5).
Ia mengatakan, bahkan ketika tidak ada pandemi Covid-19, Medco E&P selalu bersama masyarakat, dan bantuan yang diberikan juga sesuai dengan prinsip awal."Kami melakukan assessment di masyarakat sekitar wilayah operasi kami, apa yang mereka butuhkan. Hal itu kami lakukan dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, sehingga kami memastikan bahwa bantuan-bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka," jelas Leony.
Dari segi filantropi, ia menambahkan bahwa Medco memiliki Medco Foundation yang berperan untuk merekrut, menampung, dan mendistribusikan bantuan ke masyarakat. "Di beberapa daerah, kami bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau dengan lembaga penyalur bantuan lainnya. Di Jakarta, bantuan langsung disalurkan lewat Medco Foundation," ungkap Leony.
Leony menyampaikan bahwa ada sekian persen dari profit Medco yang harus didonasikan, namun pihaknya tidak bisa menyebutkan angka persentase tersebut.
"Yang unik dari Medco, kami tidak berpaku pada persentase yang sudah ditentukan. Dengan adanya Medco Foundation, setiap pegawai Medco pun bergerak tiap ada bencana atau musibah. Secara otomatis, mereka akan mengumpulkan dana mereka, dan perusahaan mencatat jumlah dana yang dikumpulkan pekerja. Ini biasanya diluar target yang ditetapkan oleh perusahaan." paparnya.
Lanjut Leony mengatakan, "apakah kita perlu kaya untuk memberikan bantuan? Terus terang, jika bisnis naik, persentase target pasti akan naik. Kalau bisnis menurun, otomatis semuanya akan melakukan penyesuaian secara total. Tapi secara program, program bantuan akan terus berjalan meski persentasenya juga bergantung pada profit perusahaan."
Sejauh ini, ia mengatakan bahwa bisnis Medco cukup terdampak akibat industri minyak yang jatuh dan harga minyak yang minus. "Tapi secara aktivitas, kami harus berjalan dengan semua protokol yang disesuaikan dengan arahan pemerintah," pungkas Leony.
(akr)
tulis komentar anda