Libur Panjang, Apa Kabar Nasib IHSG?
Senin, 26 Oktober 2020 - 10:06 WIB
JAKARTA - Pengamat pasar modal Aria Santoso mengatakan sentimen pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghadapi momentum liburan sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak secara konsolidasi terbatas. Potensi tekanan jual menurutnya sudah terlewati pekan lalu sehingga IHSG kemungkinan stagnan.
"Level support di atas 5.000 masih aman atau sekitar 5.115. Level ini akan bertahan dalam jangka pendek," ujar Aria dalam program Market Opening di IDX Channel, Senin (26/10/2020).
Pihaknya melihat sentimen positif dari pilpres Amerika Serikat (AS) yang dapat memberikan sentimen positif secara global. Tidak hanya itu, kinerja emiten di kuartal III 2020 bisa berada di atas ekspektasi. "Nanti selepas libur panjang barulah IHSG akan melanjutkan rally hingga dua pekan di awal November," ujarnya.
Sementara Chief Economist BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan biasanya saat normal libur panjang akan mendorong sebagian masyarakat untuk melakukan refreshing dengan rekreasi ke tempat wisata baik dalam kota maupun keluar kota. Hal ini tentu akan meningkatkan belanja atau konsumsi masyarakat yang pada gilirannya akan berdampak pula pada meningkatnya aktivitas perekonomian secara keseluruhan.
"Namun libur panjang di akhir bulan Oktober ini tampaknya hanya dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk berlibur secara terbatas. Sebagian lainnya tetap bertahan di rumah karena masih khawatir terinfeksi covid19 yang angka penularannya masih cukup tinggi," ujar Damhuri.
Menurutnya momen libur panjang kali ini tetap akan meningkatkan konsumsi, namun levelnya masih cukup jauh di bawah level sebelum pandemi. "Dengan kata lain pandemi ini masih menjadi penghalang bagi sebagian masyarakat kelas menengah untuk meningkatkan konsumsinya," ujarnya.
"Level support di atas 5.000 masih aman atau sekitar 5.115. Level ini akan bertahan dalam jangka pendek," ujar Aria dalam program Market Opening di IDX Channel, Senin (26/10/2020).
Pihaknya melihat sentimen positif dari pilpres Amerika Serikat (AS) yang dapat memberikan sentimen positif secara global. Tidak hanya itu, kinerja emiten di kuartal III 2020 bisa berada di atas ekspektasi. "Nanti selepas libur panjang barulah IHSG akan melanjutkan rally hingga dua pekan di awal November," ujarnya.
Sementara Chief Economist BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan biasanya saat normal libur panjang akan mendorong sebagian masyarakat untuk melakukan refreshing dengan rekreasi ke tempat wisata baik dalam kota maupun keluar kota. Hal ini tentu akan meningkatkan belanja atau konsumsi masyarakat yang pada gilirannya akan berdampak pula pada meningkatnya aktivitas perekonomian secara keseluruhan.
"Namun libur panjang di akhir bulan Oktober ini tampaknya hanya dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk berlibur secara terbatas. Sebagian lainnya tetap bertahan di rumah karena masih khawatir terinfeksi covid19 yang angka penularannya masih cukup tinggi," ujar Damhuri.
Menurutnya momen libur panjang kali ini tetap akan meningkatkan konsumsi, namun levelnya masih cukup jauh di bawah level sebelum pandemi. "Dengan kata lain pandemi ini masih menjadi penghalang bagi sebagian masyarakat kelas menengah untuk meningkatkan konsumsinya," ujarnya.
(nng)
tulis komentar anda