Sri Mulyani: Ibu-Ibu Ngomel, Anaknya Susah Belajar Daring karena Gak Punya HP
Senin, 26 Oktober 2020 - 18:16 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus berkomitmen dalam membantu sistem pendidikan untuk Indonesia. Namun, pandemi Covid-19 mengubah sistem pembelajaran Indonesia dari secara fisik menjadi virtual. ( Baca juga:Terungkap, Kementerian/Lembaga Dulu Bisa Bikin Akun Keuangan Sendiri )
Menteri Keuangan (Menke) Sri Mulyani mengatakan, banyak mendapatkan curhatan dari ibu-ibu yang kesulitan melihat anaknya mendapatkan pendidikan secara virtual .
"Saya lihat di Youtube, lihat ibu-ibu ngomong anak-anak enggak sekolah. Ibu ngomel-ngomel, anak-anak bingung sekolahnya dan belajar secara online," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (26/10/2020).
Menurut Sri, anak sekolah belum siap dengan sistem belajar dari rumah secara daring. Kesulitan itu karena masih terkendala kepemilikan ponsel dan membayar kuota internet.
"Anak-anak enggak bisa sekolah dan enggak siap dengan sistem belajar dari rumah secara online. Tidak semua anak memiliki ponsel dan susah membayar internet. Jadi bingung mengajari mereka," bebernya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia, baik kegiatan sosial maupun pekerjaan lainnya. Pandemi tidak hanya mengancaman kesehatan jiwa, tapi juga dari sisi sosial. ( Baca juga:Habib Rizieq: Insya Allah Sebentar Lagi Saya Kembali ke Tanah Air )
"Pemerintah dalam menyikapi Covid ini bergerak sangat cepat dan merespons ancaman Covid-19. Pemerintah mengeluarkan Perppu dikarenakan ada kegentingan, kita enggak boleh bertemu secara fisik," tandasnya.
Menteri Keuangan (Menke) Sri Mulyani mengatakan, banyak mendapatkan curhatan dari ibu-ibu yang kesulitan melihat anaknya mendapatkan pendidikan secara virtual .
"Saya lihat di Youtube, lihat ibu-ibu ngomong anak-anak enggak sekolah. Ibu ngomel-ngomel, anak-anak bingung sekolahnya dan belajar secara online," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (26/10/2020).
Menurut Sri, anak sekolah belum siap dengan sistem belajar dari rumah secara daring. Kesulitan itu karena masih terkendala kepemilikan ponsel dan membayar kuota internet.
"Anak-anak enggak bisa sekolah dan enggak siap dengan sistem belajar dari rumah secara online. Tidak semua anak memiliki ponsel dan susah membayar internet. Jadi bingung mengajari mereka," bebernya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia, baik kegiatan sosial maupun pekerjaan lainnya. Pandemi tidak hanya mengancaman kesehatan jiwa, tapi juga dari sisi sosial. ( Baca juga:Habib Rizieq: Insya Allah Sebentar Lagi Saya Kembali ke Tanah Air )
"Pemerintah dalam menyikapi Covid ini bergerak sangat cepat dan merespons ancaman Covid-19. Pemerintah mengeluarkan Perppu dikarenakan ada kegentingan, kita enggak boleh bertemu secara fisik," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda