Kredit Bank Mandiri Tembus Rp873 Triliun
Selasa, 27 Oktober 2020 - 09:35 WIB
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terus menjaga kontribusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal tersebut terlihat dari laju penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi, yang meningkat 3,79% secara year on year (yoy) menjadi Rp873,73 triliun pada akhir September 2020. (Baca: Bolehkah Seorang Istri Menunda Kehamilan)
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, penyaluran kredit produktif perseroan secara bank only tumbuh sebesar 3,88% yoy menjadi Rp616,37 triliun pada September 2020, yang terdiri atas kredit modal kerja sebesar Rp314,82 triliun dan kredit investasi sebesar Rp301,55 triliun.
“Diharapkan, penyaluran kredit produktif ini dapat membantu menggerakkan perekonomian di tengah wabah pandemi Covid-19,” kata Darmawan saat konferensi pers virtual di Jakarta kemarin.
Untuk penyaluran kredit ke segmen wholesale, masih menjadi motor pembiayaan perseroan dengan komposisi sebesar 65,3% atau Rp492,63 triliun. Nilai tersebut tumbuh 9,73% dari periode yang sama tahun lalu.
Adapun pembiayaan ke sektor usaha mikro, menjadi kontributor lainnya, dengan mencatat pertumbuhan sebesar 13,03% secara tahunan menjadi Rp49,07 triliun.
Dia mengungkapkan, saat ini salah satu fokus penyaluran kredit perseroan adalah membantu para pelaku usaha terdampak Covid-19, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembalikan usaha yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19.
“Kami berharap inisiatif ini dapat ikut mengembalikan optimisme dan memulihkan denyut nadi perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19,” kata Darmawan. (Baca juga: Bantuan Kuota Internet tersendat, Perhimpunan Guru: Kemendikbud Tak Serius)
Dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia juga terlihat pada penyaluran kredit dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang mencapai Rp42,6 triliun per 30 September 2020 kepada 132.979 debitur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 132.939 debitur atau 99% di antaranya pelaku UMKM.
Hal tersebut terlihat dari laju penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi, yang meningkat 3,79% secara year on year (yoy) menjadi Rp873,73 triliun pada akhir September 2020. (Baca: Bolehkah Seorang Istri Menunda Kehamilan)
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, penyaluran kredit produktif perseroan secara bank only tumbuh sebesar 3,88% yoy menjadi Rp616,37 triliun pada September 2020, yang terdiri atas kredit modal kerja sebesar Rp314,82 triliun dan kredit investasi sebesar Rp301,55 triliun.
“Diharapkan, penyaluran kredit produktif ini dapat membantu menggerakkan perekonomian di tengah wabah pandemi Covid-19,” kata Darmawan saat konferensi pers virtual di Jakarta kemarin.
Untuk penyaluran kredit ke segmen wholesale, masih menjadi motor pembiayaan perseroan dengan komposisi sebesar 65,3% atau Rp492,63 triliun. Nilai tersebut tumbuh 9,73% dari periode yang sama tahun lalu.
Adapun pembiayaan ke sektor usaha mikro, menjadi kontributor lainnya, dengan mencatat pertumbuhan sebesar 13,03% secara tahunan menjadi Rp49,07 triliun.
Dia mengungkapkan, saat ini salah satu fokus penyaluran kredit perseroan adalah membantu para pelaku usaha terdampak Covid-19, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembalikan usaha yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19.
“Kami berharap inisiatif ini dapat ikut mengembalikan optimisme dan memulihkan denyut nadi perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19,” kata Darmawan. (Baca juga: Bantuan Kuota Internet tersendat, Perhimpunan Guru: Kemendikbud Tak Serius)
Dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia juga terlihat pada penyaluran kredit dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang mencapai Rp42,6 triliun per 30 September 2020 kepada 132.979 debitur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 132.939 debitur atau 99% di antaranya pelaku UMKM.
Lihat Juga :
tulis komentar anda