Masyarakat Masih Takut, Mal Diprediksi Sulit Bangkit Pasca Covid-19
Selasa, 27 Oktober 2020 - 21:38 WIB
JAKARTA - Sebanyak 61,6% dari 629 responden masih mengaku khawatir pergi ke mal meskipun vaksin sudah ada, kondisi tersebut menjadi kabar buruk bagi pengelola pusat perbelanjaan . Hal ini berdasarkan riset yang dilakukan Inventure pada Agustus-September terhadap 1.121 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.
Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan, selama masa pandemi mal praktis sepi pengunjung. Hal ini rupanya masih berlaku hingga masa next normal yaitu saat vaksin sudah didistribusikan.
(Baca Juga: PSBB Transisi DKI Jakarta Masuk Hari Terakhir, Pengusaha Mal Titip Pesan ke Anies )
Hanya 38,3% responden yang menjawab tidak khawatir berbelanja di mal meskipun vaksin sudah ada. "Masyarakat masih takut untuk berkunjung ke mal," ujarnya dalam webinar Indonesia Industry Outlook (IIO) 2021, Selasa (27/10/2020).
Dengan konsumen yang masih khawatir belanja ke mal, maka pekerjaan terbesar bagi para pengelola mal sampai beberapa bulan ke depan adalah membangun customer confidence terkait cleanliness, healthiness, safety, dan environment (CHSE).
"Kemampuan dalam melakukan CHSE branding ini akan menjadi penentu bangkitnya bisnis mal di tahun 2021," jelasnya.
(Baca Juga: Pengusaha Mal Engga Mau Kalah Sama Lapak Online, Manusia itu Makhluk Sosial Katanya )
Di sisi lain, pandemi juga mendorong orang semakin sering berbelanja online. Masyarakat yang masih merasa khawatir berbelanja di mal akan beralih pada platform e-commerce. Seiring aktivitas berbelanja online yang meningkat, bisnis logistik ikut diuntungkan dengan perubahan perilaku konsumen ini.
Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan, selama masa pandemi mal praktis sepi pengunjung. Hal ini rupanya masih berlaku hingga masa next normal yaitu saat vaksin sudah didistribusikan.
(Baca Juga: PSBB Transisi DKI Jakarta Masuk Hari Terakhir, Pengusaha Mal Titip Pesan ke Anies )
Hanya 38,3% responden yang menjawab tidak khawatir berbelanja di mal meskipun vaksin sudah ada. "Masyarakat masih takut untuk berkunjung ke mal," ujarnya dalam webinar Indonesia Industry Outlook (IIO) 2021, Selasa (27/10/2020).
Dengan konsumen yang masih khawatir belanja ke mal, maka pekerjaan terbesar bagi para pengelola mal sampai beberapa bulan ke depan adalah membangun customer confidence terkait cleanliness, healthiness, safety, dan environment (CHSE).
"Kemampuan dalam melakukan CHSE branding ini akan menjadi penentu bangkitnya bisnis mal di tahun 2021," jelasnya.
(Baca Juga: Pengusaha Mal Engga Mau Kalah Sama Lapak Online, Manusia itu Makhluk Sosial Katanya )
Di sisi lain, pandemi juga mendorong orang semakin sering berbelanja online. Masyarakat yang masih merasa khawatir berbelanja di mal akan beralih pada platform e-commerce. Seiring aktivitas berbelanja online yang meningkat, bisnis logistik ikut diuntungkan dengan perubahan perilaku konsumen ini.
(akr)
tulis komentar anda