Pulihkan Ekonomi Akibat Pandemi, RI-Korea Perkuat Sinergi Investasi

Rabu, 28 Oktober 2020 - 22:29 WIB
Melalui Segye ASEAN Forum 2020, dipercaya Indonesia-Korea Selatan dapat lebih meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang bisnis dan sektor industri. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Indonesia dan Korea Selatan selama ini telah menjadi mitra strategis dalam upaya pengembangan sektor manufaktur. Kerja sama komprehensif yang dijalin oleh kedua negara ini bertujuan untuk memacu perekonomian yang saling menguntungkan.

"Selama bertahun-tahun, Indonesia dan Korea secara kontinyu memperkuat hubungan ekonominya," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya, Rabu (28/10/2020).

Menperin berharap, dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19, sinergi Indonesia-Korea Selatan semakin diperkuat. "Melalui Segye ASEAN Forum 2020 ini, kami yakin kedua negara dapat ebih meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang bisnis dan sektor industri," tuturnya.

(Baca Juga: Ini 5 Alasan Mengapa Investasi di Indonesia Menjanjikan)



Pada tahun 2019, perdagangan dua arah antara Indonesia dan Korea Selatan mencapai USD15,6 miliar. Komoditas Indonesia yang diekspor ke Korea Selatan, sebagian besar adalah besi dan baja, kayu dan barang dari kayu, mesin dan peralatan listrik, serta barang jadi dan aksesoris pakaian.

Agus menyebutkan, sejumlah investor besar dari Negeri Ginseng tersebut, seperti Samsung dan Posco telah mananamkan modalnya di Indonesia. Langkah ini dinilai akan ikut memperdalam struktur manufaktur di dalam negeri yang berujung pada peningkatan daya saing.

Sedangkan, beberapa investor lainnya juga mempertimbangkan Indonesia menjadi negara tujuan utama dalam pereluasan usaha mereka, seperti Hyundai, Lotte Chemical, dan LG Chemical. "Merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia karena dipercaya sebagai rumah bagi perusahaan-perusahaan terkemuka untuk makin berkembang di masa depan," imbuhnya.

Guna membuka jalan masuk bagi para investor selama masa pandemi, Kementerian Perindustrian terus mengeluarkan kebijakan strategis dalam mendukung kegiatan industri agar bisa terus berlangsung, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. "Hal ini sesuai protokol kesehatan yang direkomendasikan WHO, sehingga dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat," ujar Agus.

Salah satu kebijakan tersebut, yakni penerbitan Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri (IOMKI). Penerapan IOMKI selama beberapa bulan terakhir ini menurutnya telah membantu perekonomian Indonesia sehingga diharapkan dapat segera rebound. "Bahkan, kebijakan ini akan memastikan industri manufaktur tetap kompetitif di tengah pandemi Covid-19," ujar Agus.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More