Kredit Perbankan Diprediksi Bisa Tumbuh 2% di 2020
Minggu, 01 November 2020 - 22:00 WIB
JAKARTA - Kredit perbankan diperkirakan masih bisa tumbuh 2% di tahun 2020, naik dari prediksi sebelumnya yaitu 0%. Hal itu didukung kemampuan perbankan untuk memberikan kredit yang masih besar.
(Baca Juga: Penurunan Suku Bunga Belum Mampu Genjot Pertumbuhan Kredit)
Kepala Ekonom Bank CIMB Niaga Adrian Panggabean mengatakan, likuiditas neto di pasar interbank yang rata-rata sekitar Rp230 triliun per hari dalam dua bulan terakhir. Kemudian kepemilikan bank pada obligasi pemerintah juga naik hampir Rp600 triliun sejak akhir Januari. Kondisi itu mencerminkan kemampuan pemberikan kredit yang besar.
"Sayangnya (penyaluran kredit) masih tertahan oleh pembatasan sosial berskala besar (PSBB)," kata Adrian di Jakarta, Minggu (1/11/2020)
Dia menambahkan, untuk NPL gross, perkirakan akan berada pada 3,4% pada akhir tahun 2020, atau lebih rendah dari prediksi sebelumnya 4,5%. Sedangkan tingkat kecukupan modal perbankan (capital adequacy ratio) diperkirakan berada pada 24% pada akhir tahun 2020. "Ini juga lebih baik dari estimasi sebelumnya yakni 18%," katanya.
(Baca Juga: OJK: Pertumbuhan Kredit Dukung Pemulihan Investasi di Pasar Modal)
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada Agustus lalu masih seret. BI mencatat, penyaluran kredit perbankan pada Agustus 2020 sebesar Rp5.520,9 triliun. Angka tersebut hanya tumbuh 0,6% (yoy), lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya di Juli 2020 yang tumbuh 1,0% (yoy).
(Baca Juga: Penurunan Suku Bunga Belum Mampu Genjot Pertumbuhan Kredit)
Kepala Ekonom Bank CIMB Niaga Adrian Panggabean mengatakan, likuiditas neto di pasar interbank yang rata-rata sekitar Rp230 triliun per hari dalam dua bulan terakhir. Kemudian kepemilikan bank pada obligasi pemerintah juga naik hampir Rp600 triliun sejak akhir Januari. Kondisi itu mencerminkan kemampuan pemberikan kredit yang besar.
"Sayangnya (penyaluran kredit) masih tertahan oleh pembatasan sosial berskala besar (PSBB)," kata Adrian di Jakarta, Minggu (1/11/2020)
Dia menambahkan, untuk NPL gross, perkirakan akan berada pada 3,4% pada akhir tahun 2020, atau lebih rendah dari prediksi sebelumnya 4,5%. Sedangkan tingkat kecukupan modal perbankan (capital adequacy ratio) diperkirakan berada pada 24% pada akhir tahun 2020. "Ini juga lebih baik dari estimasi sebelumnya yakni 18%," katanya.
(Baca Juga: OJK: Pertumbuhan Kredit Dukung Pemulihan Investasi di Pasar Modal)
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada Agustus lalu masih seret. BI mencatat, penyaluran kredit perbankan pada Agustus 2020 sebesar Rp5.520,9 triliun. Angka tersebut hanya tumbuh 0,6% (yoy), lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya di Juli 2020 yang tumbuh 1,0% (yoy).
(fai)
tulis komentar anda