Laba Melonjak 237 Persen, Kinerja BRIsyariah Tetap Kinclong di Tengah Pandemi
Kamis, 05 November 2020 - 21:42 WIB
JAKARTA - PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan di berbagai sisi pada kuartal III/2020. BRIS mampu tumbuh melampaui pertumbuhan industri perbankan nasional.
Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari menyampaikan, di tengah pandemi Covid-19 perseroan melakukan sejumlah langkah agar pertumbuhan bisnis bank tetap sehat.
Antara lain optimalisasi layanan perbankan digital sebagai langkah adaptive operations, selektif dalam menyalurkan pembiayaan serta melakukan restrukturisasi sebagai pre-emptive strategies for sustainable financing portfolio.
"Dan meningkatkan dana murah yang sehat serta mengatur dan menjaga posisi serta buffer likuiditas sebagai penerapan healthy liquidity management," ujar Ngatari dalam Public Expose BRIS secara virtual, Kamis (5/11/2020).
( )
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional BRIsyariah, Fahmi Subandi menyampaikan bahwa BRIsyariah tumbuh di sisi asset, pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga, dimana pertumbuhan ini di atas rata-rata industri.
Sementara itu, kinerja pembiayaan BRIsyariah pada September 2020 naik 57,9 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp40,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp25,5 triliun.
Dia merinci, dari sisi aset, BRIsyariah juga membukukan pertumbuhan 51,4 persen (yoy), menjadi Rp56 triliun pada September 2020 dari Rp37 triliun pada September 2019. Kemudian, Dana Pihak Ketiga tumbuh 72,69 persen menjadi Rp48,7 triliun pada September 2020, dari Rp28,2 triliun di September 2019.
"Laba BRIsyariah pun turut menunjukkan pertumbuhan signifikan mencapai 237 persen menjadi Rp191 miliar pada September 2020, dari Rp56 miliar di September 2019," ujar Fahmi.
Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari menyampaikan, di tengah pandemi Covid-19 perseroan melakukan sejumlah langkah agar pertumbuhan bisnis bank tetap sehat.
Antara lain optimalisasi layanan perbankan digital sebagai langkah adaptive operations, selektif dalam menyalurkan pembiayaan serta melakukan restrukturisasi sebagai pre-emptive strategies for sustainable financing portfolio.
"Dan meningkatkan dana murah yang sehat serta mengatur dan menjaga posisi serta buffer likuiditas sebagai penerapan healthy liquidity management," ujar Ngatari dalam Public Expose BRIS secara virtual, Kamis (5/11/2020).
( )
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional BRIsyariah, Fahmi Subandi menyampaikan bahwa BRIsyariah tumbuh di sisi asset, pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga, dimana pertumbuhan ini di atas rata-rata industri.
Sementara itu, kinerja pembiayaan BRIsyariah pada September 2020 naik 57,9 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp40,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp25,5 triliun.
Dia merinci, dari sisi aset, BRIsyariah juga membukukan pertumbuhan 51,4 persen (yoy), menjadi Rp56 triliun pada September 2020 dari Rp37 triliun pada September 2019. Kemudian, Dana Pihak Ketiga tumbuh 72,69 persen menjadi Rp48,7 triliun pada September 2020, dari Rp28,2 triliun di September 2019.
"Laba BRIsyariah pun turut menunjukkan pertumbuhan signifikan mencapai 237 persen menjadi Rp191 miliar pada September 2020, dari Rp56 miliar di September 2019," ujar Fahmi.
tulis komentar anda