Gegara Data Ayam Pitik Amburadul, Harga Daging Ayam di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Amrik
Rabu, 11 November 2020 - 23:55 WIB
Berbagai persoalan industri unggas nasional pada akhirnya menjadikan produk domestik menjadi tidak kompetitif. Baik pada tingkat harga produksi livebirds maupun harga ayam karkas.
Data Indef menunjukkan harga karkas (daging) ayam Indonesia sebesar Rp32 ribu masih jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan sesama negara berkembang seperti Turki (Rp12 ribu), Brazil (Rp16 ribu), Argentina (Rp16 ribu), Malaysia (Rp23 ribu) dan bahkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat (Rp25 ribu) dan Uni Erop (Rp29 ribu). ( Baca juga:Jangan Keburu Nafsu Beli, Ternyata iPhone 12 Dirundung Banyak Masalah )
Meski demikian BPS mulai mengeluarkan proyeksi demand DOC sejak Januari 2020 untuk mendukung penyediaan informasi kebutuhan DOC. Selain data, Indef juga merekomendasikan peningkatan efektivitas kebijakan dan efisiensi dalam penyediaan pakan yang berkelanjutan.
Dia menambahkan produk yang tidak kompetitif juga dipengaruhi tingginya biaya pakan. Ini akibat ketergantungan pada gandum, sebagai bahan substitusi yang juga harus diimpor.
"Yang penting adalah dukungan penyediaan pakan karena masalah ketergantungan impor pakan ini menjadi krusial," kata Tauhid.
Data Indef menunjukkan harga karkas (daging) ayam Indonesia sebesar Rp32 ribu masih jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan sesama negara berkembang seperti Turki (Rp12 ribu), Brazil (Rp16 ribu), Argentina (Rp16 ribu), Malaysia (Rp23 ribu) dan bahkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat (Rp25 ribu) dan Uni Erop (Rp29 ribu). ( Baca juga:Jangan Keburu Nafsu Beli, Ternyata iPhone 12 Dirundung Banyak Masalah )
Meski demikian BPS mulai mengeluarkan proyeksi demand DOC sejak Januari 2020 untuk mendukung penyediaan informasi kebutuhan DOC. Selain data, Indef juga merekomendasikan peningkatan efektivitas kebijakan dan efisiensi dalam penyediaan pakan yang berkelanjutan.
Dia menambahkan produk yang tidak kompetitif juga dipengaruhi tingginya biaya pakan. Ini akibat ketergantungan pada gandum, sebagai bahan substitusi yang juga harus diimpor.
"Yang penting adalah dukungan penyediaan pakan karena masalah ketergantungan impor pakan ini menjadi krusial," kata Tauhid.
(uka)
tulis komentar anda