Di KTT ASEAN-China, Jokowi Singgung Ekonomi Digital, Vaksin, hingga Laut China Selatan
Kamis, 12 November 2020 - 18:47 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Wododo (Jokowi) mendorong peningkatan kerja sama negara-negara ASEAN dengan China dengan tujuan untuk meraih lebih banyak kemajuan diantara kedua belah pihak. Hal itu disampaikan Jokowi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China ke-23 secara virtual hari ini.
Dia mengatakan bahwa ASEAN dan China harus segera mereaktivasi kerja sama ekonomi. Diantaranya melalui harmonisasi kebijakan, dan memastikan rantai pasok global dengan menghapus hambatan perdagangan.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyinggung terkait pengembangan ekonomi digital. Pandemi yang melanda setidaknya di 215 negara dunia memang berdampak besar. Namun, menurutnya di tengah kondisi tersebut terdapat peluang bagi lompatan kemajuan, utamanya dalam hal pengembangan ekonomi berbasis digital.
"Tahun 2020 adalah tahun kerja sama ekonomi digital ASEAN-China. Sebagai pemimpin global ekonomi digital dan rumah bagi sepertiga unicorn dunia, antara lain Baidu, Alibaba, dan Tencent, China adalah mitra strategis bagi ASEAN," katanya, Kamis (12/11/2020).
( )
Hal lainnya yang disampaikan Jokowi adalah terkait kesehatan, utamanya penanganan Covid-19. Dia menyinggung mengenai pemenuhan ketersediaan vaksin dan obat-obatan di Kawasan.
Menurutnya, pemenuhan kebutuhan terhadap obat-obatan dan vaksin di kawasan menjadi salah satu faktor penting yang harus dapat dicapai agar masing-masing negara dapat kembali memulihkan perekonomiannya.
"Saya mengapresiasi komitmen China untuk berpartisipasi dalam Covax dan menjadikan vaksin sebagai barang publik global. Kita harus bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vaksin Covid-19 di Kawasan," tuturnya.
( )
Dia mengatakan bahwa ASEAN dan China harus segera mereaktivasi kerja sama ekonomi. Diantaranya melalui harmonisasi kebijakan, dan memastikan rantai pasok global dengan menghapus hambatan perdagangan.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyinggung terkait pengembangan ekonomi digital. Pandemi yang melanda setidaknya di 215 negara dunia memang berdampak besar. Namun, menurutnya di tengah kondisi tersebut terdapat peluang bagi lompatan kemajuan, utamanya dalam hal pengembangan ekonomi berbasis digital.
"Tahun 2020 adalah tahun kerja sama ekonomi digital ASEAN-China. Sebagai pemimpin global ekonomi digital dan rumah bagi sepertiga unicorn dunia, antara lain Baidu, Alibaba, dan Tencent, China adalah mitra strategis bagi ASEAN," katanya, Kamis (12/11/2020).
( )
Hal lainnya yang disampaikan Jokowi adalah terkait kesehatan, utamanya penanganan Covid-19. Dia menyinggung mengenai pemenuhan ketersediaan vaksin dan obat-obatan di Kawasan.
Menurutnya, pemenuhan kebutuhan terhadap obat-obatan dan vaksin di kawasan menjadi salah satu faktor penting yang harus dapat dicapai agar masing-masing negara dapat kembali memulihkan perekonomiannya.
"Saya mengapresiasi komitmen China untuk berpartisipasi dalam Covax dan menjadikan vaksin sebagai barang publik global. Kita harus bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vaksin Covid-19 di Kawasan," tuturnya.
( )
Lihat Juga :
tulis komentar anda