Geser BRI, Laba Bank BCA Kokoh di Puncak Klasemen
Minggu, 15 November 2020 - 15:00 WIB
Sementara beban pencadangannya juga mengalami kenaikan 22,5 persen dari Rp 15,1 triliun menjadi Rp 18,5 triliun. Beban lain-lain naik dari Rp 13,7 triliun menjadi Rp 16,7 triliun. "Bahwa laba kuartal III 2019 sudah jadi level terendah tahun ini. Sehingga pada kuartal IV diharapkan bisa lebih baik lagi," ujar Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, dikutip pada Minggu (15/11/2020.
PT Bank Mandiri (Persero)
Bank Mandiri mencatat kinerja pada kuartal III 2020 belum maksimal. Perolehan laba merosot tajam hingga 30,72 persen dari Rp20,25 triliun pada September 2019 menjadi hanya Rp14,03 triliun pada September 2020. Koreksi laba tersebut sejalan dengan capaian pendapatan bunga bersih yang lebih rendah secara tahunan. Jika pada kuartal 2019 Bank Mandiri mengantongi pendapatan bunga bersih Rp43,94 triliun, angkanya terpangkas 4,05 persen menjadi Rp42,16 triliun pada kuartal 2020.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
Merujuk laporan keuangan BNI, mencatatkan laba bersih Rp 4,32 triliun atau turun 63,9 persen (yoy) dari Rp 11,97 triliun di akhir September 2019. Penurunan itu tidak lepas dari penurunan pendapatan bunga bersih dan kenaikan pencadangan. Sementara itu, pendapatan bunga bersih tercatat menurun 0,81 persen dari Rp26,87 triliun di kuartal III 2019 menjadi Rp26,65 triliun pada kuartal III tahun ini. Penurunan ini seiring dengan rasio kecukupan pencadangan perseroan yang naik dari 159,2 persen pada tahun lalu menjadi 206,9 persen tahun ini.
PT Bank Tabungan Negara (BTN)
Terakhir yang terkena imbas pada bank pelat merah ini adalah Bank Tabungan Negara (BTN). Emiten dengan kode BBTN mencatat laba Rp768 miliar pada semester I-2020. Pencapaian laba itu turun sebesar 40 persen dibanding periode sama tahun lalu yang Rp1,3 triliun.
Untuk diketahui, Kementerian BUMN pun mencatat bahwa dari data 2018, BCA memiliki keunggulan dalam hal Return on Assets (ROA) dibanding Bank Mandiri, BRI, maupun BNI. Namun jika dilihat dari besaran Net Interest Margin (NIM), BUMN-BUMN perbankan relatif lebih unggul dari perusahaan swasta domestik yang menjadi pesaingnya tersebut.
PT Bank Mandiri (Persero)
Bank Mandiri mencatat kinerja pada kuartal III 2020 belum maksimal. Perolehan laba merosot tajam hingga 30,72 persen dari Rp20,25 triliun pada September 2019 menjadi hanya Rp14,03 triliun pada September 2020. Koreksi laba tersebut sejalan dengan capaian pendapatan bunga bersih yang lebih rendah secara tahunan. Jika pada kuartal 2019 Bank Mandiri mengantongi pendapatan bunga bersih Rp43,94 triliun, angkanya terpangkas 4,05 persen menjadi Rp42,16 triliun pada kuartal 2020.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
Merujuk laporan keuangan BNI, mencatatkan laba bersih Rp 4,32 triliun atau turun 63,9 persen (yoy) dari Rp 11,97 triliun di akhir September 2019. Penurunan itu tidak lepas dari penurunan pendapatan bunga bersih dan kenaikan pencadangan. Sementara itu, pendapatan bunga bersih tercatat menurun 0,81 persen dari Rp26,87 triliun di kuartal III 2019 menjadi Rp26,65 triliun pada kuartal III tahun ini. Penurunan ini seiring dengan rasio kecukupan pencadangan perseroan yang naik dari 159,2 persen pada tahun lalu menjadi 206,9 persen tahun ini.
PT Bank Tabungan Negara (BTN)
Terakhir yang terkena imbas pada bank pelat merah ini adalah Bank Tabungan Negara (BTN). Emiten dengan kode BBTN mencatat laba Rp768 miliar pada semester I-2020. Pencapaian laba itu turun sebesar 40 persen dibanding periode sama tahun lalu yang Rp1,3 triliun.
Untuk diketahui, Kementerian BUMN pun mencatat bahwa dari data 2018, BCA memiliki keunggulan dalam hal Return on Assets (ROA) dibanding Bank Mandiri, BRI, maupun BNI. Namun jika dilihat dari besaran Net Interest Margin (NIM), BUMN-BUMN perbankan relatif lebih unggul dari perusahaan swasta domestik yang menjadi pesaingnya tersebut.
(nng)
tulis komentar anda