Sri Mulyani Ungkap Tantangan Berat Sektor Perbankan Saat Ini
Selasa, 17 November 2020 - 16:25 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, tantangan pemulihan ekonomi pada sektor perbankan saat ini adalah memulihkan kembali permintaan kredit. Permintaan kredit masih loyo akibat dampak pandemi Covid-19.
Sri Mulyani mengatakan, turunnya permintaan kredit menjadi perhatian pemerintah saat ini. Pasalnya, walaupun bauran kebijakan fiskal dan moneter telah dilakukan dengan cara menginjeksi dana pada sektor perbankan serta pemberian fasilitas penjaminan kredit, ternyata permintaan kredit masih rendah.
(Baca Juga: OJK Sebut Permintaan Kredit Bakal Menanjak di Akhir Tahun)
"Selain itu, perbankan juga masih berhati-hati dalam memberikan kredit karena mereka memproyeksikan perekonomian yang masih belum membaik,” jelas Menkeu dalam video virtual, Selasa (17/11/2020)
Upaya untuk memulihkan permintaan kredit perbankan, lanjut Menkeu, berkaitan erat dengan upaya untuk memulihkan permintaan riil konsumsi di masyarakat.
Usaha untuk memulihkan kembali permintaan riil menurutnya dilakukan pemerintah melalui berbagai skema yang ada pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dalam situasi yang masih dipenuhi ketidakpastian karena pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Menkeu menegaskan bahwa komunikasi kepada semua pihak menjadi hal yang sangat penting.
(Baca Juga: Restrukturisasi Kredit Gairahkan Industri Perbankan)
Pemerintah, kata Sri Mulyani, terus berkomunikasi dengan lembaga pemeringkat dan para investor SBN. "Kami juga melakukan komunikasi dengan perbankan dan juga kepada komunitas bisnis dan para pengusaha. Karena ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak harus mengetahui arah kebijakan pemerintah," tegas Menkeu.
Sri Mulyani mengatakan, turunnya permintaan kredit menjadi perhatian pemerintah saat ini. Pasalnya, walaupun bauran kebijakan fiskal dan moneter telah dilakukan dengan cara menginjeksi dana pada sektor perbankan serta pemberian fasilitas penjaminan kredit, ternyata permintaan kredit masih rendah.
(Baca Juga: OJK Sebut Permintaan Kredit Bakal Menanjak di Akhir Tahun)
"Selain itu, perbankan juga masih berhati-hati dalam memberikan kredit karena mereka memproyeksikan perekonomian yang masih belum membaik,” jelas Menkeu dalam video virtual, Selasa (17/11/2020)
Upaya untuk memulihkan permintaan kredit perbankan, lanjut Menkeu, berkaitan erat dengan upaya untuk memulihkan permintaan riil konsumsi di masyarakat.
Usaha untuk memulihkan kembali permintaan riil menurutnya dilakukan pemerintah melalui berbagai skema yang ada pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dalam situasi yang masih dipenuhi ketidakpastian karena pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Menkeu menegaskan bahwa komunikasi kepada semua pihak menjadi hal yang sangat penting.
(Baca Juga: Restrukturisasi Kredit Gairahkan Industri Perbankan)
Pemerintah, kata Sri Mulyani, terus berkomunikasi dengan lembaga pemeringkat dan para investor SBN. "Kami juga melakukan komunikasi dengan perbankan dan juga kepada komunitas bisnis dan para pengusaha. Karena ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak harus mengetahui arah kebijakan pemerintah," tegas Menkeu.
(fai)
tulis komentar anda