Ridwan Kamil Juara Gaet Investor, Anies dan Ganjar Kalah Telak
Rabu, 18 November 2020 - 18:34 WIB
JAKARTA - Provinsi Jawa Barat menjadi juara dalam menggaet investasi dalam kurun sembilan bulan terakhir. Pembangunan infrastruktur yang masif di provinsi yang dipimpin Ridwan Kamil (Kang Emil) itu menjadi nilai lebih Jabar sebagai tujuan investasi baru. ’’Pada triwulan ketiga tahun ini Jawa Barat berhasil menarik investasi senilai Rp28,4 triliun,’’tegas Deputi Perencanaan Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan di Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Jumlah itu, lanjut dia, setara dengan 13,6% investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal III 2020. Sedangkan untuk periode Januari hingga September 2020, total investasi yang masuk ke Jawa Barat mencapai Rp86,3 triliun, atau setara dengan 14,1% dari total investasi yang ditanamkan para investor asing maupun lokal di Indonesia. ’’Jawa Barat menduduki peringkat pertama dalam meraih investasi,’’tegasnya.
Dari data BKPM, provinsi peringkat kedua dalam menarik minat investor yakni DKI Jakarta. Selama Januari-September, provinsi yang dipimpin Anies Baswedan ini hanya mampu menggaet investasi sebesar Rp72,5 triliun. Disusul Jawa Timur (Rp66,5 triliun), Banten Rp42 triliun, sedangkan Jawa Tengah berada di peringkat kelima. Provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu hanya mampu menarik investasi senilai Rp37,5 triliun. (Baca Juga : Punya 5 Jurus Andalan, BKPM: Kami Kawal Sampai Investasi Dieksekusi)
Menurut Nurul Ichwan, investasi pada dasarnya dipengaruhi oleh status lahan. Di Jawa Barat, banyak dikembangkan kawasan industri sehingga peruntukanya sudah tepat. ”Dengan demikian, tak ada lagi persolan terkait lahan karena sesuai peruntukannya termasuk untuk fasilitas pengolahan limbah,”sebutnya.
Beberapa investor yang siap mengembangkan kawasan industri yakni PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA). Dengan total lahan 2.700 hektare, kawasan tersebut diberi nama Subang Smartpolitan. Di kawasan itu akan hadir perusahaan automotif, consumer goods, farmasi dan perlengkapan medis, manufaktur , teknologi informasi, logistik dan lainnya. Subang Smartpolitan merupakan proyek strategis yang terletak di kawasan bisnis dan ekonomi di Jawa Barat yang tercakup dalam Rebana Metropolitan. Rebana Metropolitan merupakan kawasan yang meliputi enam Kabupaten dan satu Kota yakni Kabupaten Sumedang, Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Cirebon dan Kota Cirebon. (Baca Juga : Semangat Bisnis Tak Pudar Dihajar Pandemi, BKPM Catat Pengajuan Ijin Usaha Tembus 1 Juta )
Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk, Johannes Suriadjaja mengatakan, pada tahap awal, Subang Smartpolitan akan dikembangkan seluas 400 hektare dengan akses sisi selatan tol . "Dari 2.700 ha kita akan melakukan 6 tahap pembangunan, dimana tahap pertama kita siapkan 400 hektare di sebelah selatan Tol Cipali," katanya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, Subang Metropolitan menjadi salah satu wilayah dari 13 kota di 7 wilayah administratif yang masuk dalam rencana Pemprov Jawa Barat dalam mengembangkan kawasan Metropolitan Rebana. ”Dalam waktu dekat, Subang akan semakin berkembang pesat dengan beroperasinya pelabuhan Patimban," katanya.
Jumlah itu, lanjut dia, setara dengan 13,6% investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal III 2020. Sedangkan untuk periode Januari hingga September 2020, total investasi yang masuk ke Jawa Barat mencapai Rp86,3 triliun, atau setara dengan 14,1% dari total investasi yang ditanamkan para investor asing maupun lokal di Indonesia. ’’Jawa Barat menduduki peringkat pertama dalam meraih investasi,’’tegasnya.
Dari data BKPM, provinsi peringkat kedua dalam menarik minat investor yakni DKI Jakarta. Selama Januari-September, provinsi yang dipimpin Anies Baswedan ini hanya mampu menggaet investasi sebesar Rp72,5 triliun. Disusul Jawa Timur (Rp66,5 triliun), Banten Rp42 triliun, sedangkan Jawa Tengah berada di peringkat kelima. Provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu hanya mampu menarik investasi senilai Rp37,5 triliun. (Baca Juga : Punya 5 Jurus Andalan, BKPM: Kami Kawal Sampai Investasi Dieksekusi)
Menurut Nurul Ichwan, investasi pada dasarnya dipengaruhi oleh status lahan. Di Jawa Barat, banyak dikembangkan kawasan industri sehingga peruntukanya sudah tepat. ”Dengan demikian, tak ada lagi persolan terkait lahan karena sesuai peruntukannya termasuk untuk fasilitas pengolahan limbah,”sebutnya.
Beberapa investor yang siap mengembangkan kawasan industri yakni PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA). Dengan total lahan 2.700 hektare, kawasan tersebut diberi nama Subang Smartpolitan. Di kawasan itu akan hadir perusahaan automotif, consumer goods, farmasi dan perlengkapan medis, manufaktur , teknologi informasi, logistik dan lainnya. Subang Smartpolitan merupakan proyek strategis yang terletak di kawasan bisnis dan ekonomi di Jawa Barat yang tercakup dalam Rebana Metropolitan. Rebana Metropolitan merupakan kawasan yang meliputi enam Kabupaten dan satu Kota yakni Kabupaten Sumedang, Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Cirebon dan Kota Cirebon. (Baca Juga : Semangat Bisnis Tak Pudar Dihajar Pandemi, BKPM Catat Pengajuan Ijin Usaha Tembus 1 Juta )
Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk, Johannes Suriadjaja mengatakan, pada tahap awal, Subang Smartpolitan akan dikembangkan seluas 400 hektare dengan akses sisi selatan tol . "Dari 2.700 ha kita akan melakukan 6 tahap pembangunan, dimana tahap pertama kita siapkan 400 hektare di sebelah selatan Tol Cipali," katanya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, Subang Metropolitan menjadi salah satu wilayah dari 13 kota di 7 wilayah administratif yang masuk dalam rencana Pemprov Jawa Barat dalam mengembangkan kawasan Metropolitan Rebana. ”Dalam waktu dekat, Subang akan semakin berkembang pesat dengan beroperasinya pelabuhan Patimban," katanya.
(ton)
tulis komentar anda