Hanya 12 Negara yang Bisa Lolos dari Jebakan Middle Income Country, Mampukah RI?
Kamis, 19 November 2020 - 05:26 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, bahwa tidak mudah untuk keluar dari jebakan middle income country (negara berpendapatan menengah) menjadi ke higher income country (negara berpendapatan tinggi). Ia mengatakan, hanya 12 negara yang bisa lolos dari jebakan middle income country ini.
"Banyak pengalaman negara di dunia, tidak selalu mudah dari middle jadi higher income. Karena di seluruh dunia hanya 12 negara yang betul-betul mampu mentransformasikan jadi higher income country. Banyak negara yang tetap jadi middle income country selama beberapa dekade," katanya dalam seminar nasional secara virtual, Rabu (18/11).
(Baca Juga: Sri Mulyani Bilang di 2045 Indonesia Bakal Menjadi Negara Ekonomi Terbesar ke-4 Dunia )
Mantan Direktur Bank Dunia itu menjelaskan, untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah ini syaratnya tidaklah mudah. Pertama berkaitan dengan pembangunan infrastruktur.
Kedua, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) baik dari kualitas dan karakternya. Kemudian, mengadopsi teknologi yang berkembang. Perencanaan wilayah yang komprehensif dan matang, ditambah serta sektor keuangan yang maju dan sehat.
(Baca Juga: Kelas Menengah Susul Korsel, Erick Makin Pede RI Jadi Negara Besar )
"Dalam 5 tahun terakhir kita banyak bangun infra untuk mengejar ketertinggalan kita. APBN kita dijaga, makro ekonomi kita harus tetap dijaga dan tentu sisi politik dan hukum yang tetap kuat," tandasnya.
"Banyak pengalaman negara di dunia, tidak selalu mudah dari middle jadi higher income. Karena di seluruh dunia hanya 12 negara yang betul-betul mampu mentransformasikan jadi higher income country. Banyak negara yang tetap jadi middle income country selama beberapa dekade," katanya dalam seminar nasional secara virtual, Rabu (18/11).
(Baca Juga: Sri Mulyani Bilang di 2045 Indonesia Bakal Menjadi Negara Ekonomi Terbesar ke-4 Dunia )
Mantan Direktur Bank Dunia itu menjelaskan, untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah ini syaratnya tidaklah mudah. Pertama berkaitan dengan pembangunan infrastruktur.
Kedua, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) baik dari kualitas dan karakternya. Kemudian, mengadopsi teknologi yang berkembang. Perencanaan wilayah yang komprehensif dan matang, ditambah serta sektor keuangan yang maju dan sehat.
(Baca Juga: Kelas Menengah Susul Korsel, Erick Makin Pede RI Jadi Negara Besar )
"Dalam 5 tahun terakhir kita banyak bangun infra untuk mengejar ketertinggalan kita. APBN kita dijaga, makro ekonomi kita harus tetap dijaga dan tentu sisi politik dan hukum yang tetap kuat," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda