Produksi Pangan Melimpah di Beberapa Daerah, Harga Menjadi Murah
Kamis, 19 November 2020 - 21:53 WIB
JAKARTA - Melimpahnya produksi holtikultura membuat harga pangan semakin murah. Untuk menjaga agar harga pangan stabil, pemerintah diminta untuk memperhatikan penyerapan kelebihan produksi para petaniyang tidak mampu terserap oleh pasar. Sebagai dampak dari diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun dampak langsung karena pandemi, sehingga hampir semua sektor usaha terkena dampaknya.
''Pemerintah perlu bertindak cepat, sebab di masa pandemi ini, para petani tidak pernah mengenal masa libur berproduksi," ujar Anggota Komisi IV DPR Endang Setyawati Thohari dalam keterangan tertulisnya Kamis (19/11/2020). Di masa pandemi yang sudah berlangsung selama sembilan bulan di Indonesia, masalah yang dihadapi di bidang pangan khususnya produk-produk pertanian adalah melimpahnya produk hortikultura dan produk peternakan.
Sub sektor hortikultura dan peternakan berkontribusi menyumbang deflasi selama periode Juli sampai Oktober 2020. Sedangkan Anggota Komisi IV DPR Panggah Susanto berpendapat, harga sejumlah komoditas pangan di beberapa daerah di Indonesia turun tajam.
“Ada beberapa produk pangan yang harganya turun tajam di sejumlah daerah di Indonesia, di Jawa Tengah seperti di Pekalongan, Temanggung, Pemalang, sampai Purworejo,"sebutnya.(Baca Juga : Gerah Jadi Pasar Asing, Erick Thohir Geber Perkawinan Teknologi dan Pangan ) Dia menilai, penurunan harga tersebut lebih banyak disebabkan turunnya daya beli masyarakat. "Tetapi dugaan tersebut perlu dikaji kembali, betulkah terjadinya penurunan harga produk pertanian disebabkan turunnya daya beli semasa pandemi Covid-19,''tegasnya.
Pemerintah disarankan memberlakukan refocusing anggaran dalam sistem produksi tanaman pangan, penerapan teknologi pasca panen, khususnya saat kegiatan pemasaran terhambat.
''Pemerintah perlu bertindak cepat, sebab di masa pandemi ini, para petani tidak pernah mengenal masa libur berproduksi," ujar Anggota Komisi IV DPR Endang Setyawati Thohari dalam keterangan tertulisnya Kamis (19/11/2020). Di masa pandemi yang sudah berlangsung selama sembilan bulan di Indonesia, masalah yang dihadapi di bidang pangan khususnya produk-produk pertanian adalah melimpahnya produk hortikultura dan produk peternakan.
Sub sektor hortikultura dan peternakan berkontribusi menyumbang deflasi selama periode Juli sampai Oktober 2020. Sedangkan Anggota Komisi IV DPR Panggah Susanto berpendapat, harga sejumlah komoditas pangan di beberapa daerah di Indonesia turun tajam.
“Ada beberapa produk pangan yang harganya turun tajam di sejumlah daerah di Indonesia, di Jawa Tengah seperti di Pekalongan, Temanggung, Pemalang, sampai Purworejo,"sebutnya.(Baca Juga : Gerah Jadi Pasar Asing, Erick Thohir Geber Perkawinan Teknologi dan Pangan ) Dia menilai, penurunan harga tersebut lebih banyak disebabkan turunnya daya beli masyarakat. "Tetapi dugaan tersebut perlu dikaji kembali, betulkah terjadinya penurunan harga produk pertanian disebabkan turunnya daya beli semasa pandemi Covid-19,''tegasnya.
Pemerintah disarankan memberlakukan refocusing anggaran dalam sistem produksi tanaman pangan, penerapan teknologi pasca panen, khususnya saat kegiatan pemasaran terhambat.
(ton)
tulis komentar anda