RI di Jalur yang Benar dalam Pemulihan, Ekonom UI: Ekonomi Bisa Tumbuh 7,5%
Jum'at, 20 November 2020 - 14:10 WIB
JAKARTA - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi optimistis, outlook perekonomian Indonesia pada 2021 akan bergerak positif dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7%. Pasalnya, Indonesia berada pada jalur yang tepat dalam menangani resesi dampak wabah covid-19.
Terlebih kata Fithra, saat ini beberapa negara sudah mengalami pemulihan perekonomian setelah beberapa bulan terdampak covid-19. Salah satunya Jepang yang pertumbuhan ekonominya saat ini sudah positif.
“Turning point (di beberapa negara) itu terjadi karena, jika dibandingkan resesi 2008 yang ekonominya sudah overheating, sekarang, ekonominya bukan overheating. Tetapi itu ditunjang oleh external shock,” kata Fithra dalam sebuah seminar daring bertajuk UU Cipta Kerja dan Dampak Resesi terhadap Perekonomian saat Ini dan Proyeksi Perekonomian 2021.
(Baca Juga: Ekonomi Negaranya Bangkit, Xi Jinping: China Menempatkan Orang di Atas Segalanya )
Dalam seminar daring yang digelar Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, Fithra melanjutkan, tekanan eksternal (external shock) yang berupa Pandemi Covid-19 ini jika tidak ditangani dengan baik akan berujung pada krisis struktural dan bahkan bisa lebih buruk dari tahun 2008.
Untuk itu, kebijakan pemerintah yang tepat dalam merespons resesi akibat wabah ini menjadi faktor penting dalam kebangkitan dari resesi. Kata Fithra, Indonesia sudah berada di jalur yang benar dalam proses pemulihan ekonomi.
“Ini adalah homogenous shock, tekanannya homogen. Semua negara terkena tekanan yang sama. Tapi yang bisa membedakan adalah heterogeneous domestic policy. Pemulihan resesi ini sangat ditentukan oleh apa yang kita lakukan di dalam negeri. Kita berada di jalur yang benar,” ungkap Advisor Kementerian Perdagangan itu.
(Baca Juga: Dukung Pemulihan Suku Bunga Dipangkas )
Lanjut Fithra, kondisi resesi yang disebakan oleh tekanan eksternal niscaya kembali pada titik kelembamannya dan lalu bangkit ke tingkat equilibrium, ke angka rata-rata pertumbuhan ekonomi. Itu yang membuat beberapa pihak optimis outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021.
Terlebih kata Fithra, saat ini beberapa negara sudah mengalami pemulihan perekonomian setelah beberapa bulan terdampak covid-19. Salah satunya Jepang yang pertumbuhan ekonominya saat ini sudah positif.
“Turning point (di beberapa negara) itu terjadi karena, jika dibandingkan resesi 2008 yang ekonominya sudah overheating, sekarang, ekonominya bukan overheating. Tetapi itu ditunjang oleh external shock,” kata Fithra dalam sebuah seminar daring bertajuk UU Cipta Kerja dan Dampak Resesi terhadap Perekonomian saat Ini dan Proyeksi Perekonomian 2021.
(Baca Juga: Ekonomi Negaranya Bangkit, Xi Jinping: China Menempatkan Orang di Atas Segalanya )
Dalam seminar daring yang digelar Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, Fithra melanjutkan, tekanan eksternal (external shock) yang berupa Pandemi Covid-19 ini jika tidak ditangani dengan baik akan berujung pada krisis struktural dan bahkan bisa lebih buruk dari tahun 2008.
Untuk itu, kebijakan pemerintah yang tepat dalam merespons resesi akibat wabah ini menjadi faktor penting dalam kebangkitan dari resesi. Kata Fithra, Indonesia sudah berada di jalur yang benar dalam proses pemulihan ekonomi.
“Ini adalah homogenous shock, tekanannya homogen. Semua negara terkena tekanan yang sama. Tapi yang bisa membedakan adalah heterogeneous domestic policy. Pemulihan resesi ini sangat ditentukan oleh apa yang kita lakukan di dalam negeri. Kita berada di jalur yang benar,” ungkap Advisor Kementerian Perdagangan itu.
(Baca Juga: Dukung Pemulihan Suku Bunga Dipangkas )
Lanjut Fithra, kondisi resesi yang disebakan oleh tekanan eksternal niscaya kembali pada titik kelembamannya dan lalu bangkit ke tingkat equilibrium, ke angka rata-rata pertumbuhan ekonomi. Itu yang membuat beberapa pihak optimis outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021.
tulis komentar anda