Penghasilan Devisa dari Sawit Diperkirakan Capai USD21 Miliar Tahun 2020
Jum'at, 20 November 2020 - 20:56 WIB
JAKARTA-Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan pendapatan devisa dari minyak sawit bisa mencapai USD20 miliar hingga USD21 miliar di tahun 2020.
Pendapatan devisa di tahun ini diharapkan melampaui pendapatan devisa tahun 2019 yang mencapai USD20 miliar.
"Tahun 2020 ini kami memperkirakan bahwa pendapatan devisa melalui sawit kurang lebih sama atau mungkin sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. Tahun 2019 sebesar USD20 miliar, kalau tahun ini mudah-mudahan sampai USD21 miliar," ujar Wakil Ketua Umum III Gapki Togar Sitanggang dalam jumpa pers virtual, Jumat (20/11/2020).
Menurut dia, kenaikan devisa tersebut disebabkan harga CPO yang mulai membaik. Sementara dari sisi nilai ekspor meski terjadi peningkatan namun volume ekspor sawit mengalami penurunan di tahun ini."Memang penyebab utamanya harga yang sudah membaik," imbuhnya.
(Baca juga: Tahun Depan Pasar Minyak Sawit Masih Belum Encer)
Berdasarkan data Gapki, pada September 2020, kinerja ekspor minyak sawit sebesar 2,76 juta ton atau naik sekitar 3% dari Agustus yang sebesar 2,68 juta ton. Sejak Januari hingga September 2020, ekspor produk minyak sawit Indonesia sudah mencapai 24,08 juta ton.
Sementara nilai ekspor produk sawit pada September mencapai USD1,87 miliar naik 10% dibandingkan dengan nilai ekspor Agustus sebesar USD1,69 miliar. Secara YoY, nilai ekspor produk sawit sepanjang Januari-September 2020 mencapai USD15,49 miliar, lebih besar dari tahun 2019 sebesar USD14,45 miliar.
Pendapatan devisa di tahun ini diharapkan melampaui pendapatan devisa tahun 2019 yang mencapai USD20 miliar.
"Tahun 2020 ini kami memperkirakan bahwa pendapatan devisa melalui sawit kurang lebih sama atau mungkin sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. Tahun 2019 sebesar USD20 miliar, kalau tahun ini mudah-mudahan sampai USD21 miliar," ujar Wakil Ketua Umum III Gapki Togar Sitanggang dalam jumpa pers virtual, Jumat (20/11/2020).
Menurut dia, kenaikan devisa tersebut disebabkan harga CPO yang mulai membaik. Sementara dari sisi nilai ekspor meski terjadi peningkatan namun volume ekspor sawit mengalami penurunan di tahun ini."Memang penyebab utamanya harga yang sudah membaik," imbuhnya.
(Baca juga: Tahun Depan Pasar Minyak Sawit Masih Belum Encer)
Berdasarkan data Gapki, pada September 2020, kinerja ekspor minyak sawit sebesar 2,76 juta ton atau naik sekitar 3% dari Agustus yang sebesar 2,68 juta ton. Sejak Januari hingga September 2020, ekspor produk minyak sawit Indonesia sudah mencapai 24,08 juta ton.
Sementara nilai ekspor produk sawit pada September mencapai USD1,87 miliar naik 10% dibandingkan dengan nilai ekspor Agustus sebesar USD1,69 miliar. Secara YoY, nilai ekspor produk sawit sepanjang Januari-September 2020 mencapai USD15,49 miliar, lebih besar dari tahun 2019 sebesar USD14,45 miliar.
(bai)
tulis komentar anda