Bertransaksi Sembari Rebahan, Karena Bank Sudah Ada di Genggaman
Jum'at, 20 November 2020 - 23:56 WIB
Sejatinya, kata dia, keuntungan yang dirasakan dari digitalisasi perbankan itu tak hanya dirasakan sekarang. Sebelum pandemi pun, pria yang memiliki hobi touring ini sudah merasakan kemudahan dari layanan digital perbankan. ”Pernah saat touring ada kerabat menelpon butuh uang. Di pegunungan mana ada ATM, beruntung ada mobile banking jadi bisa langsung transfer dan diterima saat itu juga. Juga saat jatuh tempo pembayaran cicilan mobil, tak perlu bingung mencari mesin ATM. Yang terpenting ada sinyal seluler, semua pasti lancar,”ungkap pria yang pernah mendapatkan pembiayaan untuk kredit mobil dari bank berlogo kepala harimau itu.
Fitur-fitur seperti riwayat transaksi dan mutasi rekening yang disediakan oleh perbankan juga diakui Friadi membantu dirinya untuk memantau kondisi keuangan di rekeningnya. “Dulu harus cek saldo ke ATM, atau print buku di customer service bank. Sekarang cukup dilihat dari handphone,termasuk jika perlu rekening koran,”paparnya.
Kemudahan dan kenyamanan yang dihadirkan dari digitalisasi perbankan juga dirasakan oleh Ruth Andriani (41). Konsultan pemasaran ini sekarang lebih leluasa melakukan transaksi perbankan dari telepon pintarnya. ”Mulai dari membayar tagihan, membayar cicilan, bahkan belanja sembako di e-commerce pun sekarang saya menggunakan mobile banking,”paparnya. Selain lebih praktis, penggunaan mobile banking juga dinilai lebih aman. Ini lantaran Ruth tak perlu lagi mendatangi mesin ATM untuk melakukan transaksi perbankan saat ada keperluan mendadak. ”Lebih aman, karena jika tengah malam ada kerabat yang butuh dana tinggal transfer dari handphone,”paparnya.
Bagi Ruth, digitalisasi perbankan memberikan banyak keuntungan bagi dirinya. Segala aktivitas keuangan bisa dilakukan dimanapun. ”Di era digital seperti sekarang ini, kebutuhan transaksi keuangan ditemani bank selama 24 jam,”katanya.
Terkait dengan keamanan transaksi menggunakan layanan digital perbankan, Friadi maupun Ruth merasa sistem keamanan yang dihadirkan pebankan nasional cukup aman. ”Yang penting jangan menggunakan jaringan Wifi umum,”ucap Friadi. Sedangkan Ruth meyakini, perbankan nasional sudah menerapkan pengamanan berlapis untuk layanan digital banking yang digunakan oleh nasabah. ”Sejauh ini aman-aman saja, asalkan handphone jangan berpindah tangan,”ucapnya.
Perkuat Infrastruktur dan Sistem Keamanan Berlapis
Selain karena pandemi, tren global saat ini yang serba digital membuat perbankan nasional terus memperkuat infrastruktur digitalnya. Kebiasaan untuk mengakses teknologi digital tak hanya terjadi pada generasi milenial yang melek teknologi saja, tetapi sudah dilakukan oleh hampir semua lapisan usia. Masyarakat Indonesia memiliki keterbukaan yang tinggi terhadap proposisi perbankan digital. Tak heran jika dalam kurun satu dekade terakhir perbankan nasional terus memperkuat infrastruktur digital banking-nya. Selain untuk mendukung aktivitas keungan yang praktis, juga untuk memberikan perlindungan kepada nasabah dalam menjalankan aktivitas keuangan.
Fitur mobile banking dan internet banking merupakan fitur yang banyak digunakan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan. Untuk melindungi keamanan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan perbankan nasional menerapkan keamanan berlapis. PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia) misalnya, menerapkan keamanan ganda untuk layanan Maybank2u (M2U). Layanan itu merupakan layanan e-banking melalui internet untuk memungkinkan nasabah melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun. Perangkat yang telah di root atau di jailbreak tidak dapat mengakses aplikasi M2U. Pada layanan ini, hanya nasabah yang dapat mengontrol dan mengakses rekening, serta mengotorisasi transaksi miliknya. M2U juga dilengkapi dengan keamanan enkripsi kode keamanan 128 bit, bersertifikat Verisign dan mempunyai dua jenis otentifikasi pengaman (Password dan SMS Token). Juga tersedia Autentikasi Biometric untuk M2U ID App.
Sebagai penyelenggara internet banking, Maybank juga mengambil berbagai langkah untuk meminimalkan risiko akibat pencurian ataupun akses ilegal. Tindakan pencegahan yang diambil antara lain dengan penggunaan Digital ID Certificate/128-bit encryption. Semua informasi yang ditransfer antara komputer nasabah dengan sistem Maybank2u dienkripsi menggunakan teknologi enkripsi 128-bit yang di provide oleh verisign.
Sistem keamanan lainnya yakni, jika melakukan kesalahan pengetikan password sebanyak 3 kali, maka secara otomatis account Maybank2u akan di-blok. Setiap melakukan transaksi finansial, nasabah memerlukan SMS Token. Dimana apabila 3 kali melakukan invalid login atau SMS Token, maka sistem secara otomatis memblok user ID, password atau SMS Token. Selain itu, untuk mencegah akses ilegal ke jaringan perbankan, M2U dilengkapi firewall yang mengitari sistem.
Fitur-fitur seperti riwayat transaksi dan mutasi rekening yang disediakan oleh perbankan juga diakui Friadi membantu dirinya untuk memantau kondisi keuangan di rekeningnya. “Dulu harus cek saldo ke ATM, atau print buku di customer service bank. Sekarang cukup dilihat dari handphone,termasuk jika perlu rekening koran,”paparnya.
Kemudahan dan kenyamanan yang dihadirkan dari digitalisasi perbankan juga dirasakan oleh Ruth Andriani (41). Konsultan pemasaran ini sekarang lebih leluasa melakukan transaksi perbankan dari telepon pintarnya. ”Mulai dari membayar tagihan, membayar cicilan, bahkan belanja sembako di e-commerce pun sekarang saya menggunakan mobile banking,”paparnya. Selain lebih praktis, penggunaan mobile banking juga dinilai lebih aman. Ini lantaran Ruth tak perlu lagi mendatangi mesin ATM untuk melakukan transaksi perbankan saat ada keperluan mendadak. ”Lebih aman, karena jika tengah malam ada kerabat yang butuh dana tinggal transfer dari handphone,”paparnya.
Bagi Ruth, digitalisasi perbankan memberikan banyak keuntungan bagi dirinya. Segala aktivitas keuangan bisa dilakukan dimanapun. ”Di era digital seperti sekarang ini, kebutuhan transaksi keuangan ditemani bank selama 24 jam,”katanya.
Terkait dengan keamanan transaksi menggunakan layanan digital perbankan, Friadi maupun Ruth merasa sistem keamanan yang dihadirkan pebankan nasional cukup aman. ”Yang penting jangan menggunakan jaringan Wifi umum,”ucap Friadi. Sedangkan Ruth meyakini, perbankan nasional sudah menerapkan pengamanan berlapis untuk layanan digital banking yang digunakan oleh nasabah. ”Sejauh ini aman-aman saja, asalkan handphone jangan berpindah tangan,”ucapnya.
Perkuat Infrastruktur dan Sistem Keamanan Berlapis
Selain karena pandemi, tren global saat ini yang serba digital membuat perbankan nasional terus memperkuat infrastruktur digitalnya. Kebiasaan untuk mengakses teknologi digital tak hanya terjadi pada generasi milenial yang melek teknologi saja, tetapi sudah dilakukan oleh hampir semua lapisan usia. Masyarakat Indonesia memiliki keterbukaan yang tinggi terhadap proposisi perbankan digital. Tak heran jika dalam kurun satu dekade terakhir perbankan nasional terus memperkuat infrastruktur digital banking-nya. Selain untuk mendukung aktivitas keungan yang praktis, juga untuk memberikan perlindungan kepada nasabah dalam menjalankan aktivitas keuangan.
Fitur mobile banking dan internet banking merupakan fitur yang banyak digunakan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan. Untuk melindungi keamanan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan perbankan nasional menerapkan keamanan berlapis. PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia) misalnya, menerapkan keamanan ganda untuk layanan Maybank2u (M2U). Layanan itu merupakan layanan e-banking melalui internet untuk memungkinkan nasabah melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun. Perangkat yang telah di root atau di jailbreak tidak dapat mengakses aplikasi M2U. Pada layanan ini, hanya nasabah yang dapat mengontrol dan mengakses rekening, serta mengotorisasi transaksi miliknya. M2U juga dilengkapi dengan keamanan enkripsi kode keamanan 128 bit, bersertifikat Verisign dan mempunyai dua jenis otentifikasi pengaman (Password dan SMS Token). Juga tersedia Autentikasi Biometric untuk M2U ID App.
Sebagai penyelenggara internet banking, Maybank juga mengambil berbagai langkah untuk meminimalkan risiko akibat pencurian ataupun akses ilegal. Tindakan pencegahan yang diambil antara lain dengan penggunaan Digital ID Certificate/128-bit encryption. Semua informasi yang ditransfer antara komputer nasabah dengan sistem Maybank2u dienkripsi menggunakan teknologi enkripsi 128-bit yang di provide oleh verisign.
Sistem keamanan lainnya yakni, jika melakukan kesalahan pengetikan password sebanyak 3 kali, maka secara otomatis account Maybank2u akan di-blok. Setiap melakukan transaksi finansial, nasabah memerlukan SMS Token. Dimana apabila 3 kali melakukan invalid login atau SMS Token, maka sistem secara otomatis memblok user ID, password atau SMS Token. Selain itu, untuk mencegah akses ilegal ke jaringan perbankan, M2U dilengkapi firewall yang mengitari sistem.
tulis komentar anda