Kolaborasi Telkomsel-Gojek Bakal Bikin Konsumen Makin Untung
Minggu, 22 November 2020 - 19:41 WIB
(Baca Juga: Menakar Keuntungan Investasi Telkomsel di Gojek )
Telkomsel memutuskan investasi di Gojek senilai USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Investasi di AKAB dilakukan sebagai bentuk komitmen Telkomsel sebagai perusahaan komunikasi digital untuk memberikan layanan beyond connectivity.
"Telkom percaya kolaborasi ini dapat memberikan layanan dan solusi yang lebih baik kepada masyarakat dalam membangun ekonomi digital yang inklusif dan berkesinambungan," jelas Andi Setiawan, VP Investor Relations Telkom dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (17/11).
Kesepakatan Telkomsel dan Gojek tersebut datang pada momentum yang tepat. Pasalnya, secara fundamental Gojek kini telah memasuki fase baru. Dimana ekosistem bisnis di Gojek mulai berhasil mencatatkan margin positif.
Kamis (12/11) pekan lalu, Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo mengumumkan, perusahaan berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter (contribution margin positive) di tengah kondisi penuh tantangan dalam tahun ini. Artinya, setiap transaksi Gojek sudah menghasilkan cashflow yang belum dikurangi biaya headquarter.
"Investasi kan ada perpaduan pendanaan dari luar dan internal cashflow. Jika ada profit dari titik produk itu, investasi yang kami lakukan tidak hanya dari luar. Sejak tahun ini investasi bisa dihasilkan dari internal cash flow, ini penting sekali," jelasnya.
Gojek mengumumkan jika fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross transaction value - GTV) yang mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp170 triliun, meningkat 10% dibandingkan tahun lalu. Pencapaian ini didorong antara lain oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.
Telkomsel memutuskan investasi di Gojek senilai USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Investasi di AKAB dilakukan sebagai bentuk komitmen Telkomsel sebagai perusahaan komunikasi digital untuk memberikan layanan beyond connectivity.
"Telkom percaya kolaborasi ini dapat memberikan layanan dan solusi yang lebih baik kepada masyarakat dalam membangun ekonomi digital yang inklusif dan berkesinambungan," jelas Andi Setiawan, VP Investor Relations Telkom dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (17/11).
Kesepakatan Telkomsel dan Gojek tersebut datang pada momentum yang tepat. Pasalnya, secara fundamental Gojek kini telah memasuki fase baru. Dimana ekosistem bisnis di Gojek mulai berhasil mencatatkan margin positif.
Kamis (12/11) pekan lalu, Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo mengumumkan, perusahaan berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter (contribution margin positive) di tengah kondisi penuh tantangan dalam tahun ini. Artinya, setiap transaksi Gojek sudah menghasilkan cashflow yang belum dikurangi biaya headquarter.
"Investasi kan ada perpaduan pendanaan dari luar dan internal cashflow. Jika ada profit dari titik produk itu, investasi yang kami lakukan tidak hanya dari luar. Sejak tahun ini investasi bisa dihasilkan dari internal cash flow, ini penting sekali," jelasnya.
Gojek mengumumkan jika fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross transaction value - GTV) yang mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp170 triliun, meningkat 10% dibandingkan tahun lalu. Pencapaian ini didorong antara lain oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.
(akr)
tulis komentar anda