Disambangi Luhut, AS Siap Investasi Rp28 Triliun ke Indonesia
Senin, 23 November 2020 - 15:01 WIB
JAKARTA - Perusahaan pembiayaan Amerika Serikat atau The US International Development Finance Corporation (DFC) bakal menyuntikkan investasi sebesar USD2 miliar (sekitar Rp28 triliun) ke Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
(Baca Juga: Bertemu di Gedung Putih, Luhut dan Trump Saling Ucap Salam dan Terima Kasih)
CEO DFC Adam Boehler telah menandatangani Letter of Interest (LoI) untuk investasi sebesar USD2 miliar dari DFC kepada Indonesia Sovereign Wealth Fund Indonesia di Washington DC pada Kamis (19/11) lalu. Penandatangan tersebut turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan .
"Sebagai bagian dari reformasi ekonominya, pemerintah Indonesia terus mengembangkan opsi pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional dan prioritas lainnya," ungkap Adam dalam keterangan tertulis Kemenko Marves, Senin (23/11/2020).
DFC tengah melakukan evaluasi komprehensif terhadap investasi di Indonesia. Hal itu diharapkan bisa ikut menarik sektor swasta AS berinvestasi di pasar dengan potensi ekonomi yang besar seperti Indonesia.
(Baca Juga: Investasi Diprediksi Bakal Tumbuh hingga 4% di 2021)
Kerja sama ini juga akan memperkuat ikatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia. DFC juga akan bekerja sama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk ikut berinvestasi di Indonesia Investment Authority.
(Baca Juga: Bertemu di Gedung Putih, Luhut dan Trump Saling Ucap Salam dan Terima Kasih)
CEO DFC Adam Boehler telah menandatangani Letter of Interest (LoI) untuk investasi sebesar USD2 miliar dari DFC kepada Indonesia Sovereign Wealth Fund Indonesia di Washington DC pada Kamis (19/11) lalu. Penandatangan tersebut turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan .
"Sebagai bagian dari reformasi ekonominya, pemerintah Indonesia terus mengembangkan opsi pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional dan prioritas lainnya," ungkap Adam dalam keterangan tertulis Kemenko Marves, Senin (23/11/2020).
DFC tengah melakukan evaluasi komprehensif terhadap investasi di Indonesia. Hal itu diharapkan bisa ikut menarik sektor swasta AS berinvestasi di pasar dengan potensi ekonomi yang besar seperti Indonesia.
(Baca Juga: Investasi Diprediksi Bakal Tumbuh hingga 4% di 2021)
Kerja sama ini juga akan memperkuat ikatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia. DFC juga akan bekerja sama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk ikut berinvestasi di Indonesia Investment Authority.
(fai)
tulis komentar anda