Tak Bisa Sendirian, Pemerintah Minta Dukungan Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
Selasa, 24 November 2020 - 05:40 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah negara semakin terdorong untuk mengedepankan strategi pertumbuhan berkelanjutan yang tak mudah terpukul oleh wabah atau bencana. Hal tersebut sesuai pada tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Deputi Bidang Ekonomi Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, upaya ini memerlukan kolaborasi dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu mengakeselerasi perubahan.
( )
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh support dari masyarakat dan pihak lainnya agar bisa bekerjasama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan yang inklusif dan mementingkan aspek ekonomi dan sosial. Hal tersebut sudah menjadi fokus utama dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024," kata Amalia saat webinar di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Bahkan, sebelum pandemi Covid-19 pun pihaknya sudah secara sadar menerapkan bahwa pembangunan berkelanjutan itu penting. "Hal tersebut juga harus diimbangi dengan aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Sehingga bisa untuk generasi ke depan," ungkap dia.
( )
Akan tetapi, laporan ‘The Sustainable Development Goals and Covid-19’ tahun 2020 menunjukkan bahwa ada gap yang perlu segera dijembatani dalam hal implementasi SDGs di Indonesia.
Artinya, semangat gotong royong, kolaborasi dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat masih sangat dibutuhkan untuk merumuskan langkah-langkah yang sinergis menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Deputi Bidang Ekonomi Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, upaya ini memerlukan kolaborasi dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu mengakeselerasi perubahan.
( )
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh support dari masyarakat dan pihak lainnya agar bisa bekerjasama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan yang inklusif dan mementingkan aspek ekonomi dan sosial. Hal tersebut sudah menjadi fokus utama dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024," kata Amalia saat webinar di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Bahkan, sebelum pandemi Covid-19 pun pihaknya sudah secara sadar menerapkan bahwa pembangunan berkelanjutan itu penting. "Hal tersebut juga harus diimbangi dengan aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Sehingga bisa untuk generasi ke depan," ungkap dia.
( )
Akan tetapi, laporan ‘The Sustainable Development Goals and Covid-19’ tahun 2020 menunjukkan bahwa ada gap yang perlu segera dijembatani dalam hal implementasi SDGs di Indonesia.
Artinya, semangat gotong royong, kolaborasi dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat masih sangat dibutuhkan untuk merumuskan langkah-langkah yang sinergis menuju pembangunan yang berkelanjutan.
(ind)
tulis komentar anda